Minggu, 27 Maret 2011

bedah. ringkasan



bedah kuliah dr.erie (dosen favorit aku)

lingkup bedah syaraf adalah
  1. trauma (tabrakan)
  2. congenital (hydrosefalus, meningocele)
  3. infeksi (abses)
  4. tumor
  5. vaskuler (aneurisme)
  6. degeneratif (HNP/hernia nucleus purposus)



organ bedah syaraf :
  • kepala
  • medula spinalis
  • otak
lapisan kepala dari superficial ke profundal :
  • cutis
  • subcutis
  • otot 
  • tulang
  • mening

kuliah dr tohar (salah satu dosen hebat)
VASKULER
CVA (cerebro vaskuler acident)
SAH (serebro acident aneurisme)

cerebro vaskuler acident dibagi dua
1.hemorhage terjadi pada vaskuler besar diakibatkan oleh hypertensi,DM (diabetes melitus),penyakit vaskuler,trauma,dll. yang perlu pembedahan adalah intracerebral hemorhage dan intraventrikular hemmorhage.
2nonhemmorhage -pembuluh darah kecil yang mngalami perdarahan.

amnesia terjadi akibat defisit neurologis yang paling banyak.
tindakan hidrocephalus dilakukan exerna ventrikular drainase.

cardiovaskuler non hemmorhage
TIA: transient ischemik attack.
infark akan menyebabkan gangguan di otak bahkan akan menyebabkan kematian atau kerusakan sel-sel otak.
hematom diotak akan mengakibatkan maka akan terkadi herniasi harus dilakukan craniotomi decompres untuk penyembuhannya.

yang bisa membuat gejala CVA (cerebral vaskuler accident) yang berulang adalah arteriosklerosis dan dislipidemia.

pada percabangan carotis externa dan interna terdapat plak dan plaknya lepas menyebabkan infark yang pada tahap lanjut menyebabkan TIA dan RIND (belum tau saya).
10 tahun yang lalu terapi carotis tersebut adalah caroted end arteriotomy yang sekarang dilakukan adalah caroted standing sering dilakukan di indonesia.

hemyparesis mati separuh yang dapat dilakukan adalah  melakukan hubungan arteri temporalis media dengan arteri cerebri media dibuat anastomose.

subarachnoid hemorhage +aneurisme--paling sering disebabkan trauma,
pecahnnya aneurisme. ciri khas nyeri kepala hebat seperti  samber gledek, atau dipukul papan. penyebab lain adalah malformation vaskuler, DM, kehamilan,penggunaan progestron dan estrogen. pemeriksaan yang gold standard has (hemorhage subarachnoid) adalah ct-scan.

pada plak a.carotis interna pada saat makan terjadi hemyparesis.karena banyak darah di perut pada saat makan sehingga yang berjalan di otak.

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
perdarahan:
a.kualitas : hitam atau merah muda, cair atau bergumpal
b.kuantitas: berapa banyak pembalut dipakai.
c.waktu : sporadis atau sepanjang hari, terus menerus atau intermitten, adakah hubungan siklus haid, disertai rasa sakit atau tidak.
discharge vagina : cairan keluar dari vagina

discharge vagina: cairan yang keluar vagina.
a.jumlah frekuensi, lamanya
b.sifat:
-kemerah merahan, jernih putih, kuning, hijau,
-encer atau pekat
c.adanya rasa gatal atau terbakar

BEDAH UROLOGI
umur 30 tahun nefron paling banyak setelah umur 80 tahun nefron tinggal 50%
ureter : punya peristaltik usus,penyempitan alamiah.
testis:
  • ukuran 4*3*2,5
  • ada sel sertoli dan sel leidig
penis:
  • 2 corpus calosum
  • 1 corpus spongiosum ada urethra didalamnya
urethra :
  • pars posterior (pars prostatika dan pars membranacea)
  • pars anterior (pars bulbaris pars pendularis)
gejala gastrointestinal urologi:
  • nausea
  • vomitus
  • kejang perut
  • gejala peptic ulcer
  • peritonismus
jumlah kencing pada malam hari normal 0 sampai 2 kali tapi kalau minum banyak atau dingin frekuensinya akan bertambah, atau minum kopi atau teh maka frekuensi akan naik.

gejala penyakit seksual ??????????????? (bingung yg nyatet):
  • libido
  • impotensi
  • koitus sakit
  • hemosperma
  • infertilitas
gejala miksi:
  1. polikisuria (diurna dan nocturna)
  2. polyuria (banyak kencing, kencing normalnya sehari berapa kali sih?????)
  3. urgency (tiba2 pengen kencing, tidak dapat mengontrol kencingnya)
  4. burning (perasaan terbakar saat kencing)
  5. disuria (gangguan buang air kecil)
  6. enuresis (ngompol)
  7. anuria ( tidak kencing)
  8. oliguria (kencing sedikit)
  9. retensi urine (sulit kencing bisa total atau parsial)
  10. hesitance (kencing yang diundur/atau tertunda)
  11. strainy (kontraksi musculus detresor sehingga sulit kecing)
  12. kaliber kecil (urethra kecil sehingga kalau kencing jauh)
  13. pancaran lemah 
  14. terminal dribbing (khas pada penderita prostat,kencing sebelum wudhu kemudian kencing lagi)
inkutensi --kerusakan musculus detrussor :???????????????
  • true inc
  • stress inc
  • over flow
  • false inc
  • urgency inc

pneumoturia ---kencing bersama gas.
fecaluria--kencing keluar serat kayak makan kangkung keluar serat kangkung dari saluran kencing.

faktor yang berpengaruh pada kesehatan traktus urinarius:
  1. faktor intrinsik
  2. faktor intrinsik
faktor intriksik:
  1. genetik (poly genyc defect)
  2. keturunan
  3. ras kulit putih lebih banyak
  4. umur (berat 20 sampai 40 tahun)
  5. laki2 lebih banyak dari pada wanita
  6. 15 % batu genetik atau keturunan
faktor ekstrinsik (geografi)

batu saluran kemih:
1.batu bulli
2.batu urethra


pemeriksaan penunjang batu
  1. usg
  2. poto polos abdomen
  3. urografi intravena
  4. retrograd pielografi
  5. uretrografi
  6. antegrad pielografi
penatalaksanaan:
1.konservatif bila gejal minus obstruksi minus
2.medikamentosa (spasmolitik,diuretik,banyak minum,banyak gerak)
3.operatif : ESWL (?????????????lgak jelas)

BEDAH INFERTILITAS
infertilitas adalah apabila pasangan suami istri tidak hamil atau membuah suatu kelahiran hidup setelah berhubungan seks selama lebih dari 1 tahun.

faktor priksa diperiksa sebelum 1 tahun adalah:
1.kriptokismus
2.torsiotestis
3.infertilitas yang dapat diterangkan
4.kemoterapi sebelumnya
5.pernah operasi di dasar panggul

faktor wanita diperiksa sebelum 1 tahun:
  • umur lanjut lebih dari 35 tahun
  • haid tidak teratur
  • infertilitas sebelumnya tidak dapat dikurangi
  • infeksi dasar panggul
penisilin cocok untuk ibu menyusui.

 BEDAH THORAKS
kelainan akibat trauma penetrasi pada thoraks:
  • closed pneumothorax
  • open pneumothoraks
  • flail chest
  • hemmothoraks massive
  • tamponade jantung
  • hemopneumothoraks
tension pneumothoraks :
  • penambahan udara karena tekanan pada thoraks
  • tekanan berlebih akan mengurangi efektifitas respirasi
  • udara masuk karena tekanan negatif dan menyebabkan paru kolaps akibanya sulit bernapas.
  • agak keluar dari posisi karena adanya penekanan
.open pneumothoraks: udara masuk tapi tidak ada penekanan, ada hubungan udara atmosfer dengan cavum thoraks

.dyspneau:otot2 pernapasan bantu bekerja
.tachypneau otot2 pernapasan tidak bantu bekerja.
.pada pneumothoraks tidak terjadi atelektasis (perkembangan paru tidak dilakukan)
.flail chest: patah tulang sehingga seharusnya inspirasi dada membesar malah dada mengecil.
.hemathoraks adalah adanya darah di cavum pleura,
.amponade jantung (cairan masuk di cavum intracardium)

VASCULAR INJURY:
hard injury?????:
  • pulsatile bleeding
  • expanding hematome
  • palpable thrili
  • audible brust
  • evidence or region ischemic
areri trauma dari dalam dan luar
dalam meliputi patah tulang,keganasan
luar meliputi trauma.



bedah onkologi
THYROID
letak thyroid di leher
hypofisis menghasilkan tsh yang akan merangsang thyroid menghasilkan t3 dan t4 (hormon thyroid)
jenis keganasan thyroid ada yang jinak dan ganas.

non neoplasma:
  • struma koloid
  • struma adenomatosa
  • struma basedow
  • struma lymphomatosa
karsinoma thyroid yang diperiksa di laboratorium rumah sakit karyadi adalah:

  1. karsinoma papileferum 76%
  2. karsinoma folikuler 17%
  3. karsinoma anaplastik 7%
  4. karsinoma medulare 0%
iodium yang kurang maka otak akan berusaha melakukan homeostatis sehingga hypofisis diperintahkan otak untuk mengeluarkan tsh sehingga lebih banyak reseptor iodium banyak.efek negatifnya terjadi pembesarang kelenjar tiroid.

diagnosa neoplasma:
1.anamnesa
  • kecepatan tumbuh--hiungannya bulan membesar
  • keluhan: perubahan suara, sesak napas, dysphagya
  • penyinaran leher pada masa anak2.
  • riwayat keluarga
keterangan tambahan:nervus laringeus yang tertekan menyebabkan suara hilang. nervus laringeus cabanga dari nervus vagus. tumbuh cepat,suara gak ada atau terganggu kemungkinan besar neoplasma.
radiasi dijepang/akibat bom nuklir di nagasaki menyebabkan banyak penderita kanker tiroid
kalau karsinoma medulare kemungkinan dijumpai secara herediter.
2.pemeriksaan fisik:
  • padat
  • keras
  • batas tidak tegas
  • permukaan tidak rata
  • nodus soliter
  • KGB (kelenjar getah bening) positiv mengalami pembesaran
pemeriksaan penunjang untuk keganasan tyroid
  1. x-foto leher mikrokalsifikasi dan trachea?
  2. usg,diliat konsistensinya kistik (ganas, banyak pembuluh darah biasanya) dan solid (keganasan rendah dan sedikit pembuluh darah)
  3. sidik teorid dengan iodium 131..iodium 131 akan diserap oleh semua sel normal tyroid sedangkan pada kanker tidak terjadi penyerapa sehingga ada perbedaan warna dengan sekitarnya
  4. laboratorium tumor marker (thyroglobulin naik pasien jenis diferensiasi baik papiler maupun folikuler , sedangkan jika kalsitonin naik maka berhadapan dengan medulare)
  5. BAJAH(biopsi jarum halus tidak bisa membedakan adenoma folikuler dengan adenokarsinoma folikuler itulah kelemahannya)

tumor papilefirum dengan folikuler dibawah 45 tahun tidak akan sampai ke stage 3 atau 4
type medular kalau metastase terjadi maka masuk pada stage 4
type anaplastik semua stage 4 karena sangat ganas.

terapi keganasan pada tyroid:
1.operasi subtotal thyroidektomi kemudian ke total thyroidektomy kemudian melanjut ke RND (kayake sih maksudnya radioterapi). kenapa pada pengambilan thyroid terjadi kejang,karena di kelenjar tiroid ada kelenjar paratiroid yang mengatur kenaikan kalsium jika kalsium terganggu atau kurang maka akan terjadi kejang.
2.radioterapi (iodium 131):
  • syarat thyroidektomisedikit sekali atau tidak ada
  • eksterna inoporable dan anaplastik
3.supresi menekan rsh dan mengekstra kelenjar tidoid
4,sitostatika (pada solid tumor atau keganasan), sitostatika jarang digunakan.

SOFT TISSUE SARKOMA (TUMOR JARINGAN LUNAK)
sterm sell akan menjadi ektoderm,endoderm, mesoderm.
anamnesis mencari penyakit dan differntial diagnosa.
bengkak bisa karna infeksi, keganasan, trauma, kongnital, metabolit.

inflamasi color,rubor,dolor,tumor, fungsiolesa.
neoplasma benigna atau maligna diliat onsetnya agar gampang membedakan dan dilihat pula metastase ke organ lain.
maligna --mengalami metastase, seperti
benigna--mendesak, seperti klereng

faktor resiko terjadinya neoplasma:
  1. merokok
  2. keturunan
  3. usia
  4. zat zat karsinogenik, radiasi, makanan
secundary cancer bengkak karena lymfonodi tidak berfungsi.
iritasi trauma akan merangsang neoplasma seperti keloid yang gatal digaruk garuk lama bisa saja menjadi neoplasma.
pemeriksaan ca cervix adalah dengan  papsmear
pemeriksaan ca mamae dengan mamografi
untuk  soft tissue gak ada pemeriksaannya.
yang kebanyakan mengalami neoplasma adalah jaringan mesenkim.
untuk biopsi alatnya FNA

treatment untuk STS (soft tissue sarkoma) adalah
  1. surgery
  2. radiasi
  3. dan chemothrapy
prognosis tumor jaringan lunak tergantung.
centi renould (gak tau tulisannya) mencari lyfonodi untuk mencegah lymfodema.

    gimul ringkasan

    PERTUMBUHAN GIGI


    pertumbuhan gigi:
    1.gigi sulung: gigi susu: gigi anak2: decidual teeth
    2.gigi tetap: gigi dewasa: gigi permanent

    dikenal 3 periode pertumbuhan gigi:
    1. periode gigi sulung/early detention (6/ 8 bulan sampai 6 tahun )
    2. periode gigi pergantian/ mixed detention (6 tahun sampai 12 tahun)
    3. periode gigi tetap/ permanent detention (lebih dari 12 tahun)
    perlu diketahui dari pertumbuhan gigi:
    1.seumur hidup gigi manusia berganti 1 kali
    2.pertumbuhan gigi
    • dini : sudah tumbuh sejak lahir 
    • late: sudah 1 tahun belum ada gigi 
    3.pertumbuhan urut atau tidak
      demam pada anak belum tentu karena infeksi tapi bisa karna pertumbuhan anak.

      periode gigi sulung
      umur 6/8 bulan sampai 2 tahun.
      ada 5 buah gigi sulung untuk tiap kwadran rahang, keseluruhan ada 20 gigi:
      -incicivus 1 sulung : 4 gigi.
      -incicivus 2 sulung 4 gigi
      -caninis sulung 4 gigi
      -molar 2 sulung 4 gigi.

      patokan waktu pertumbuhan gigi :






      KELAINAN GIGI NON KARIES

      kelainan gigi noncaries diklasifikasikan
      1. ukuran (makrodintea dan mikrodentia)
      2. bentuk (germinated teeth<schisodontia>,fused teeth,hutchinson teeth &mulbery teeth)
      3. jumlah (anondontia dan supernumerary teeth)
      4. struktur(enamel hypoplasi,enamel hyperplasi, amelogenesis imperfecta)
      5. erupsi (???)

      NOMENKLATUR
      1. belanda
      2. amerika
      3. sigmoid
      4. who

       kerusakan jaringan
      gigi bukan karena karies disebabkan oleh:
      1. trauma
      2. abrasi
      3. erosi
      4. atrisi

      faktor yang berpengaruh pada karies langsung
      1.gigi
      • komposisi gigi
      • morfologi gigi
      • posisi gigi
      2.saliva :
      • komposisi
      • ph
      • jumlah saliva
      • viskositas
      • kemampuan anti bakterinya gimana?
      3.diet:
      • faktor diet
      • karbohydrat
      faktor yang berpengaruh terhadap karies gigi secara tidak langsung adalah
      • umur
      • jenis kelamin
      • ras
      • genetika
      • sosial ekonomi
      • geografi-- tergantung kadar flour dalam air
      • kesehatan umum
      • kesehatan ibu
      pencegahan gigi karies:
      a.menaikan resistensi host dengan flour (bisa sistemik, bisa lokal)
      b.menurunkan mikroflour dalam mulut
      c.pengendalian substrat --bahan makanan yang non kariogenik.



      gangguan oklusi karena :
      1.fraktur fisik
      2.kelainan pertumbuhan
      3.erupsi (natal teeth)
      4. letak (ektopi,protraksi)
      5.struktur (hypokalsifikasi,hypoksi)
      6.perubahan warna (obat obat dari luar)

      premolar (gigi tambahan dari molar)
      erupsi defisit (terlambat tumbuhnya)
      hypokalsifikasi enamel (gampang rapuh)
      amelogenesis imperfecta.


      EKSODONTIA
      (ANESTESI LOKAL DAN EKSTRAKSI GIGI)
      vulvitis penanganan awalnya adalah konservasi dan pilihan terakhir adalah ekstraksi.
      technical anestesia :
      • permukaan
      • infitrasi
      • block
      block nervus infraorbitalis--memblok syaraf caninus kanan sampai kiri
      block nervus alveolaris inferior.
      prolonger anestesia rasa tebal gak ilang2.
      ekstraksi gigi (tindakan mengluarkan gigi dari soketnya dengan prosedur erupsi dengan indikasi dan treatment tertentu)
      prinsip terapi adalah konservasi yang terakhir adalah ekstraksi atau pencabutan gigi dari soketnya.

      indikasi ekstraksi:
      • sebagai fokal infeksi
      • persisten, prolong eruption (erupsi yang lama),physiologi resubtum????
      • erupsi difisilis
      • posisi yang buruk akibat injury atau iritasi.
      singkatan ed (erupsi difisilis)

      Kamis, 24 Maret 2011

      bedah urinary 1 BR1

      BLADDER CANCER (kanker kandung kemih) 


      bladder cancer dibagi tahapannya menjadi 2:
      1.superficialis:
      • papillary non invasive (pta)
      • tumor hanya invasive di lamina propria(pti)
      • carcinoma in situ (cis)
      2.invasive tingkatannya lebih lama dan lebih berbahaya dari superficial, sudah kemana mana.
      Insiden
      • pria 3 kali lebih banyak dibandingkan wanita
      • pada laki laki merupakan tumor no 4 terbanyak setelah (1.prostat 2.paru, 3.colorectal, 4.kandung kemih
      • pada wanita tumor ganasnya no 8
      evaluasi awal pada pasien dengan kanker kandung kemih:
      1. history-symptoms (cerita pasien terhadap gejala yang dialami pasien)
      2. kencing darah tapi nyerinya kurang(painless hematuria)
      3. microskopik atau gross pendarahannya
      4. biasanya internitten
      5. kandung kemihnya tidak stabil
      6. urgency (anyang2an), frekuensi(lebih banyak tapi dikit), disuria(gangguan kencing)
      7. flank paint(nyeri panggul)
      8. kehilangan berat badan
      9. nyeri tulang
      tanda phisik pada kanker kandung kemih atau bladder:
      • adanya masa dipanggul(pelvic mass)
      • hepatomegaly
      • adenopathy supraclavicular
      • edema pada extremitas bawah
      laboratorium:
      • perhitungan darah lengkap
      • serum kimia panel???????
      • urea nitrogen didalam darah
      • serum creatinine
      • alkaline phosphatase
      • urinalisis
      • urine culture
      • urinary citology
      • flow cytometri
      • marker lain bisa BTA test, identifikasi lewis x antigen,identifikasi telomerase
      immaging:
      • ivu
      • abdominal dan endovesical ---ultrasound
      • ct scan 
      • mri
      • cystourethroscopy dan tumor reseection

      faktor resiko berkembang kanker bladder:
      1. merokok
      2. paparan industry seperti teknik industri, rubber tire industry (karet ban industry), haird dressers (petugas salon perias rambut),pekerja metal, industry kulit, dll
      3. pemanis buatan (sacharine, cyclamate)
      4. analgesik (phenacetin)
      5. kopi
      6. cychlophosphamid?????
      7. chronik iritation
      8. schistoma haematobium  
      9. pelvis iradiation
      10. cyclophosphamid

      tumor ganas bulli
      -urothelial carcinoma
      occupational:
      -anilin dyes (pewarna aniline)
      -2naphtilamine
      -bensidine
      -gas atau batu dari batu bara
      -aldehide (acroline)

      di USA 1972 20% sebab ca buli latent periode 30 smpai 50 tahun

      merokok:
      1.perokok resiko ca buli4 kali normal
      2.resiko berhubungan dengan
      • jumlah rokok yang diisap
      • lamanya merokok
      • caranya menghisap
      3.pada merokok dihasilkan :
      • nitrosamine
      • 2 naphtylamine
      • 4 aminobiphenil
      • triptophan metabolisme urine.
      • sebab ca bladder
      4.dapat turun tapi sesudah 20 tahun sejak berhenti .
      5. dapat turun setelah berhenti merokok selama 20 tahun.

      Chronic cistitis (inflamasi bladder)
      infeksi lain:
      • chronic cystitis dengan chronic dc+ca bulli 2-10% 80% squamus cell ca
      pelvis iradiation -resiko meningkat 2-4*resiko.
      cyclophosphamide- resiko ca buli 9*, type infiltratif, metabolisme triptophan, hereditas (menurun kepada keturunannya).  



      tumor ganas buli:
      1.urothelial carcinoma bentuk bentuknya:
      • cis (carcinoma in situ)
      • carcinoma sel transisional >90%
      • carcinoma skuamus 5 sampai 10%
      2.adenocarcinoma 2% di bulli
      • primary vesiica adenocarcinoma
      • urachal carcinoma
      • metastatic adeno carcinoma
      3.undifferentiate ca (carcinoma yang gak bisa dibedakan jenisnya kayake)
      4.mixed CA 4-6%
      5.jarang epithelial atau non epithelial ca (vilous adenoma,carcinoid,carcino sarkoma,melanoma, ca serviks,rektum, prostat)


      terapi untuk kanker bladder yang superficialis
      • transurethral resection or fulguration
      • hematophorphirn derivat
      • penangan tekanan hydrostatik
      • terapi radiasi
      • cystectomy
      • terapi intravesical
      • terapi biology--BCG
      • intravesical enterverons
      • immunomodulator lain--interleukin2 
      • biologic agent lain--tp 40
       intravesical chemotherapy
      1.mytomycin
      2.thiotepa
      3.doxorubucin,epirubucin
      4.bacilus calmette guerin (BCG)
      5.new intravesical agent
      6.adriamycin

      surgery terapy
      • transurethral resection or laser vaporation
      • partial cystectomy
      • radical cystectomy
      • radiotherapy
      • chemotherapy
      • combination therapy
      chemotherapydengan cyplastin,methotrexata, doxurubicin,vinblastin,cyslophosphamid, dll
      dilakukan radical cystectomy (dihilangkan, atau dikurangi)
      radioterapy (e15% komplikasi bladder: bowel, rectal)

      RENAL CELL CARCINOMA
      renal parenkim neoplasma dibagi menjadi jinak (renal adenoma, renal oncocytoma,angiomyolipoma, tumor jinak lain) dan ganas (adeno carcinoma of the kidney).

      etiologi renal cell carcinoma
      • tidak diketahui
      • lingkungan pekerjaan
      • merokok resikonya naik 2 kali lipat
      • terpapar tanin, dan asbestos
      renal cell carcinoma (rcc) ada dua inherited dan sporadic

      faktor resiko
      • decade 4 th-7 dekade
      • laki banding perempuan = 2:1
      • cigarette smoking
      • exposure asbestos
      • long term kidney dianalisis (dialisis yang lama pada ginjal.)

      pathology microscopy:
      -ukuran macam2.
      -biasanya bulat
      -pseudocapsule
      -jaring kuning kecoklatan bercak hemmorhagi, necrosis.


      stage..

      metastase biasanya paru-paru, hepar, jaringan sekitarnya, CNS.

      klinis
      a.tanda dan gejala trias clasik (nyeri, hematuria, mass).
      b.gejala oleh karena sekunder metastasis (dyspneau,batuk,kejang, sakit kepala,bone pain)
      c.paraneoplasmatic syndrome:
      1.rythrocystosis
      2.hypercalemia
      3.hypertensi
      4.stauffer syndrome


      akibat renal cell carcinoma :
      • cushing syndrome
      • protein enterophaty
      • galactorhea.
      • hypoglycemia
      • hirutism
      • amenorhea
      • kebonakan npe laki2.

      laboratorium:
      -anemia--normochrom, serum ion (iron binding--capacity turun)
      -led naik smpai 75%
      -gross/microscophy hematuria 60%

      dengan sinar x
      dengan usg
      dengan ctscan
      dengan renal angiography
      dengan radionucleid imaging
      fine needle aspiration
      instrumental
      tumor marker

      therapy untuk renal cell carcinoma
      -radical nephrectomy
      -NSS (nephron-sparing surgery)
      -laparoscopic radical nephotomy
      -autotransplantation.

      -tumor sudah menyebar
      • radical nephrotomy
      • radiotherapy
      • hormonal therapy
      • hormonal therapy
      • kemotherapy
      • radioimmuno therapy
      • bilogic response modifiers
      • alfa interferon

      neuroblastoma
      -suatu tumor ganas ang berasal  dari simpatis neuroblast embryonal
      -paling sering pada anak
      -7% dari kematian oleh karena keganasan dibawah 15 tahun
      -lebih sering dari (wilms tumor)
      -sering timbul retroperitoneal.
      -insiden laki-laki lebih banyak dari pada wanita.dan kulit hitam lebih rendah.
      -masa pada abdomen,demam, BB turun, anemia.
      -kelainan neurologis nystagmus, ataxia,pareparesis,kelemahan.
      -miosis, protosis bersama periorbital ekimosis
      -keluhan gastrointestinal.
      -hypertensi
      -waktu didiagnosa metastase

      metastasis renal cell carcinoma paling sering di sumsum tulang, tulang hepar,LNN,kulit,otak,dll.

      stage pada neuroblastoma:
      stage a: tumor terbatas pada asal
      stage b: tumor meluas di luar organ tapi tak melebihi linea mediana lnn ipsilateral mungkin kena
      stage c: tumor membesar melebihi linea mediana LNN regional mungkin kena
      stage d: tumor sudah menyebar seperti tulang jaringan lunak, LNN jauh.
      stage e: tumor stage a dan b lokal tapi dengan metabolisme jauh.

       

        Selasa, 08 Maret 2011

        medis operatif wanita kontrasepsi obr1




        -cara kontrasepsi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara pembedahan
        -ada 2 cara kontrasepsi dengan pembelahan minilaparotomi dan laparoskopi.

        indikasi :
        -sudah memiliki jumlah anak yang cukup dan tidak ingin menambah lagi.
        -berisiko tinggi untuk melahirkan.

        tenaga pelaksana:
        -dokter dan beberapa para medik yang telah mendapat pendidikan dan pelatihan sterilitas.

        bahan dan alat :
        -tindakan steril hanya boleh dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah steril.

        ruangan/tempat:
        -memenuhi persyaratan:
        a.tersedia ruang penyaringan akseptor.
        b.tersedia ruang ganti.
        c.tersedia ruang operasi.
        d.tersedia ruang recovery
        e.tersedia fasilitas cuci tangan dengan air mengalir
        f.tersedia fasilitas pengelolaan alat.



        indikasi kontra:
        -mutlak sementara
        • kehamilan
        • radang panggul.
        • infeksi sistem akut
        • infeksi lokal daerah operasi
        • infeksi nifas
        • anemia berat
        • tekanan darah tinggi
        indikasi relatif operasi kontrasepsi:
        -penyakit jantung
        -diabetes melitus
        -riwayat pernah operasi panggul
        -tekanan darah tinggi
        -perlu fasilitas yang lengkap

        waktu pelaksanaan adalah 48jam setelah post partum
        -bersamaan dengan sectio cersaria
        -segera setelah terjadi keguguran
        -masa interval.

        teknik penutupan tuba
        • pameroy
        • kroened
        • parkland
        • uchida
        • irving
        • elektrokoagulasi
        • klip hulka-clemens
        • klip filshie
        • ring fallope.
        komplikasi
        ->saat melakukan  melakukan anestesi
        1. reaksi alergi
        2. keracunan anestesi lokal
        ->saat tindakan:
        1. perforasi rahim
        2. perlukaan vesika urinaria
        3. perlukaan usus
        4. perdarahan  mesosalphinks
        5. reaksi vasovagal
        6. kesalahan atau kegagalan identifikasi tuba
        7. emboli udara dan gas
        pasca tindakan:
        1. peritonitis
        2. tromboemboli
        3. salphingo ooforitis
        4. </8

        Minggu, 06 Maret 2011

        kontrasepsi obr1

        kb sederhana
        A.tanpa alat (kb alamiah)
        1.abstinentia adalah tidak melakukan hubungan seksual.
        2.koitus interuptus (melakukan hubungan seksual tapi sperma dikeluarkan di luar vagina)
        3.pantang berkala adalah melakukan hubungan seksual di luar masa subur.
        4.sistem kalender mirip dengan pantang berkala.
        5.LAM  (lactating amenorhea methode) kontrasepsi dihubungkan dengan prolatinemia. dimana akan menekan sistem ovulasi
        6.post coital duche (pembilasan dengan air biasa atau tambahan larutan obat/cuka segera setelah koitus)
        efek cuka adalah spermatisida
        7.suhu basal
        8. lendir serviks
        B. dengan alat atau obat-mekanis, kimiawi
        • kondom
        • vaginal diafragma
        • cervical cup
        • spermatisid (suppository, jely/cream, tablet busa, tissue kb)

        PIL KOMBINASI

        -mengandung hormon estrogen dan progestron
        -dua macam kemasan
        • 21 tablet mengandung hormon dan 7 non hormon
        • 21 tablet mengandung hormon.
        -berdasarkan definisi dalam study epidemiologis , POK yang sampai saat ini dikembangkan adalah
        1. kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang mengandung kurang dari 50 mikro gram ethynil estradiol.
        2. kontrasepsi oral generasi ke dua yaitu mengandung levenogestrol,norgestimate dan anggota lain dari norethindone dan 30 atau 35 mikro gram ethynil estradiol. 
        3. kontrasepsi oral generasi ke tiga yaitu mengandung desogestrel dan gestodone dengan 20 atau 30 mikro gram ethynol estradiol.

        CARA KERJA KONTRASEPSI:
        1.ESTROGEN :
        • menghambat ovulasi
        • stabilisasi endometrium sehingga tidak terjadi deskuamasi endometrium
        • berpotensial/ memperkuat efek estrogen
        2.progestron
        • menghambat ovulasi melalui efek sentral otak 
        • menghasilkan endometrium yang tidak siap menerima implantasi
        • lendir serviks menjadi kental dan sulit ditembus oleh spermatosoa
        • menurunkan gerak peristaltik saluran telur.
        komponen estrogen meliputi:
        • ethynil estradiol 
        • mestranol
        komponen progetrin :
        1.kelompok norethindone
        • norethindrone
        • norethindone asetat
        • ethynodiol diasetat
        • lynosterol
        • norethynodrel
        2.kelompok norgestrol:
        • norgestrel
        • levonorgestrel
        • desogestrel
        • gestodene

        efektifitas pil kombinasi adalah 99%efektif bila digunakan dengan benar
        keuntungan pil kombinasi :
        • efektifitas tinggi 
        • tidak mengganggu hubungan seksual
        • mudah digunakan 
        • mudah dihentikan setiap saat
        • fertilitas kembali setelah pil dihentikan
        • siklus haid lebih teratur ,perdarahan lebih sedikit, waktu perdarahan lebih pendek, kram haid jadi ringan dan menghilang.
        • dapat digunakan pada wanita adolesen sampai dengan menopause.
        • mencegah terjadinya penyakit radang panggul, anemia defisiensi besi, keganasan endometrium dan ovarium, dan kista ovarium 
        kerugian pemakaian pil kontrasepsi:
        • mual (sering terjadi pada 3 bulan pertama)
        • perdarahan bercak (spoting) dan break through bleeding (terutama pada saat lupa minum pil,atau terlambat)
        • tidak cocok pada wanita pelupa
        • tidak mencegah PMS (penyakit menular seksual)
        • rasa tidak enak pada payudara
        • nyeri kepala
        • mengurangi asi tidak disaranku bagi wanita menyusui
        • peningkatan berat badan.
        • perubahan mood, berupa depresi atau penurunan hasrat seksual.

        kapan memulai minum pil kombinasi:
        • setiap saat,sebelumnya dipastikan dulu tidak hamil.
        • hari pertama dari siklus haid
        • hari ketujuh siklus haid.
        • setelah berhenti menyusui.
        • hari ketujuh setelah keguguran
        • setelah berhenti menyusui
        • hari ke tujuh siklus haid
        • setelah berhenti menyusui
        • hari ketujuh setelah keguguran 
        • sesegera mungkin/langsung setelah berhenti kb suntik(mpa injeksi).
        kontraindikasi absolut:
        • trombophlebitis, penyakit-penyakit tromboembolik, penyakit serebrovaskuler, oklusi koroner, atau riwayat 
        • gangguan fungsi hepar
        • karsinoma payudara atau yang di duga menderita  karsinoma payu dara.
        • neoplasma yang estrogen dependent atau diduga menderita neoplasma yang estrogen dependent.
        • kehamilan atau di duga hamil
        • ikterus obstruktif dalam kehamilan
        • hyperlipidemia.
        kontraindikasi relatif :
        • migrain
        • hypertensi
        • leimyoma uteri
        • epilepsi
        • varises
        • diabetes gestasional
        • bedah elektif
        • wanita usia diatas 35 tahun.

        pulihnya kesuburan : bila lupa 1 atau 2 tablet maka akan membuat tinggi hormon2 alamiah yang akan membuat subur.


        MINI PIL kontrasepsi

        -disebut juga pil masa menyusui
        -sangat efektif selama masa menyusui
        -mengandung dosis progestin sangat rendah
        -progestin yang terdapata dalam mini pil dapat berupa norethindone, norgestrel,ethynodiol, dan lynesterol
        -tidak mengurangi produksi asi
        -efektifitas sangat efektif 98.5% untuk masa menyusui.

        keuntungan mini pil:
        1. tidak mempengaruhi asi 
        2. mencegah penyakit radang panggul
        3. sangat efektif bila digunakan dengan benar
        4. nyaman dan gampang digunakan
        5. dapat diberikan pada wanita yang dalam keadaan tromboembolik.
        6. mungkin cocok untuk wanita dengan keluhan efek samping yang disebabkan oleh estrogen (akit kepala, hypertensi, nyeri tungkai bawah, berat badan bertambah, mual)
        kerugian:
        1. kurang efektif bila menyusui berkurang
        2.harus diminum setiap hari
        3.kadang menyebabkan nyeri kepala,mual, payudara tegang, jerawat, perubahan mood, dan berat badan.
        4.tidak mencegah kehamilan ektopik.
        5.perdarahan, amenorhea, haid tidak teratur: karena tidak mengandung estrogen.
        mekanisme kerja mini pil:
        1. mencegah terjadinya ovulasi
        2. perubahan dalam motilitas tuba
        3. perubahan dalam fungsi korpus luteum.
        4. perubahan lendir serviks yang mengganggu motilitas atau daya tahan dari spermatosoa.
        5. perubahan dalam endometrium, sehingga implantasi ovum yang telah dibuahi tidak mungkin terjadi.
        kontraindikasi: secara umum sama dengan pil oral  kombinasi yang menyebabkan pendarahan iregular.
        efek samping perubahan dan gangguan pola haid yang disebabkan oleh progesterin saja tanpa estrogen.


        KONTRASEPSI SUNTIK

        kontrasepsi suntik
        -sangat efektif
        -resiko kesehatan kecil
        -tidak mempengaruhi hubungan suami istri
        -terdapat 2 jenis
            1.golongan progesterin :
        • DMPA (depo medroxyprogesterone acetat)
        • geston, depogeston
        • net-en (norethindrone enanthat)=noristerat
        jadi golongan progestin dan estrogen propionat: cyclo provera (cycloferm)
        selang waktu:
        • norysterat setiap 2 bulan
        • cycloferm atau cycloprovera setiap 1 bulan
        • dmpa diberikan setiap 2 minggu
        cara kerja:
        primer :
        1. menghambat ovulasi
        2. dengan dmpa kelenjar endometrium menjadi tipis tapi akan kembali setelah pengaruh dpma hilang.
        sekunder:
        1. lendir serviks kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatosoa
        2. membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi.
        3. mempengaruhi tuba falopi dalam pengeluaran ovum.
        efektifitas suntik kontrasepsi 99,6%

        keuntungan:
        1.  sangat efektif 
        2. dapat digunakan oleh wanita dengan usia > 35 tahun
        3. reaksi suntikan sangat cepat <24 jam
        4. tidak mempengaruhi pemberian asi kecuali cycloferm
        5. dapat dilaksankan oleh tenaga paramedis
        6. peserta tidak perlu menyimpan obat suntik
        7. jangka panjang
        8. tidak perlu diingat kecuali kembali untuk suntikan berikutnya.

        kerugian suntik kontrasepsi:
        1.ketidakteraturan masa haid, amenorhea, perdarahan bercak  atau perubahan frekuensi , lama dan jumlah darah yang hilang.
        2.penambahan berat badan
        3.pemulihan kesuburan lebih lama setelah efek obat hilang.
        4.harus kembali ke sarana pelayanan
        5.tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan berikutnya
        6.tidak melindungi terhadap penyakit seksual
        7.nyeri kepala pada 1-7 akseptor

        kontraindikasi:
        1. kehamilan
        2. karsinoma payudara
        3. karsinoma traktus genitalis
        4. perdarahan abnormal uterus
        pulihnya kesuburan lebih lama 1,5bulan samapai 3 bulan dibandingkan oral kontrasepsi atau iud.

        cycloferm: kelebihan dibandingkan suntika depo provera adalah: menimbulkan pendarahan terur setiap bulan.
        kerugian biasanya biaya lebih tinggi


        IUD (INTRA UTERINE DEVICE)




        -penggolongan iud
        1. first generation device (unmediate)--tanpa tambahan tembaga atau hormon :ota ring,gravenberg ring, saf t coil, lippes loop, dll
        2. second generation device(medicate)---- dengan tambahan tembaga atau hormon
        • logam cu generasi 1: CuT200,Cu7, ML CU 250
        • logam Cu generasi 2 : Cu T 380 A, Cut 380Ag, CuT220C.
        • hormon progestron; Progestasert, LNG 20
        mekanisme kerja:
        1.IUD Cu t,  mencegah bertemunya sperma dengan sel telur... mencegah terjadinya fertilisasi
        2.IUD dengan progestin: sperma dapat dicegah melewati serviks  dan dibunuh oleh sel darah putih hasil rangsangan  pemasangan IUD progestin.
        3.progestron bersifat sebagai anti prostaglandin, dapat digunakan pada pasien hypermenorhea dan nyeri haid.

        indikasi pemakaian:
        -48jam pasca persalinan
        -6 sampai 9 minggu post partum
        -bagi ibu yang menyusui secara penuh  dapat ditunda 6 bulan dengan catatan:
        1. tetap tidak haid
        2. tidak memberi tambahan makanan pada bayinya
        pemasangan iud:
        1.dapat dipasang setiap saat pada masa haid:
        • pasti tidak hamil
        • perdarahan yang terjadi tidak tampak atau tidak terlalu nyeri.
        2.pasca persalinan:
        • segera setelah partus
        • 48 jam post partum
        • 6 sampai 8 minggu post partum.(terbaik)
        komplikasi pemasangan IUD:
        1. dismenorhea
        2. perdarahan bercak
        3. infeksi panggul
        4. perforasi
        5. ekspulsi
        6. translokasi
        IUD dengan kehamilan kapan dicabut
        1. dicabut jika benang dapat dilihat pada usia kurang dari 13 minggu
        2. tidak dicabut jika benang tidak tampak pada kehamilan lebih dari 13 minggu.

        IMPLANT (SUBDERMAL)/ AKBK(ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT).


        Dua macam implant:
        1.non biodegradable implant:
        • norplant (6 kapsul)---36mg levonogetrel daya kerja 5 taun.
        • norplant-2 (2 batang)--idem daya kerja 3 taun.
        • satu batang --hormon ST -1435 (methylen progestrone) daya kerja 2 taun.
        • satu batang --3 keto desogestrel daya kerja 2,5 taun sampai 4 taun. 
        • implanon -implant 1 batang--- 2 sampai 3 tahun.
        2.biodegradable implant:
        a.capronor ----levonorgestrel daya kerja 18 bulan.
        b.pellets: noretindone dan kolesterol. daya kerja 1 tahun.


        nonbiogredable implant. kontraindikasi
        -kehamilan atau diduga hamil
        -perdarahan traktus genitalia yang tidak diketahui penyebabnya
        -tromboplebitis aktif atau tromboemboli.
        -hepatitis akut
        -tumor hepar /ganas.
        -ca mamae atau kecurigaan.
        -penyakit jantung hypertensi, DM.

        insersi dan pengeluaran implant:
        -merupakan prosesi bedah minor,anestesi lokal, insisi kecil.
        -waktu terbaik saat haid atau lebih dari 5 ampe 7 hari setelah haid dimulai.
        -ditempatkan dibawah kulit, pada bagian dalam lengan.
        -pengeluaran butuh waktu 15 ampe 20menit bila dipasang dengan benar.
        -dapat dipasang pada tempat yang lama.
        -infeksi atau hematom setelah insersi jarang terjadi
        -yang terpenting jaga sterilisitas.

        mekanisme kerja implant
        -mekanisme belum jelas
        -mencegah terjadinya kehamilan dengan cara:
        • cegah ovulasi
        • merubah kekentalan lendir
        • hambat perkembangan siklus endometrium.
        efek samping implant:
        1.paling utama : perubahan pola haid pada kurang lebih 60% akseptor (tahun pertma insersi)
        2.paling sering terjadi:
        a.hari perdarahan bertambah
        b.spoting
        c.panjang siklus haid berkurang
        d.amenorhea.

        keuntungan noreplant:
        • efektifitas tinggi.
        • setelah dipasang tidak perlu melakukan apa-apa lagi sampai saat pengeluaran.
        • efektifitas dalam 24 jam setelah pemasangan selama 6 tahun.
        • sistem 6 kapsul memberi perlindungan selama 6 taun.
        • kualitas dan kuantitas asi tidak dipengaruhi
        • dapat membantu mencegah terjadinya anemia defisiensi besi., mencegah kehamilan ektopik,  dan kanker endometrium.
        kerugian:
        1. insersi dan pengeluaran harus orang terlatih
        2. perlu pelatihan dan praktek bagi tenaga medis.
        3. lebih mahal
        4. sering timbul perubahan pola haid
        5. akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendak sendiri.
        6. segan memakai karena kurang mengenal.
        7. kadang2 dapat terlihat oleh orang lain.

              Rabu, 02 Maret 2011

              komplikasi fraktur

              komplikasi fraktur diurutkan berdasarkan waktu berdasrkan waktu disesuaikan dengan lokasi:
              1. komplikasi segera
              2. komplikasi awal (dini)
              3. komplikasi lanjut (lama)
              komplikasi segera:


              MACAM-MACAM KOMPLIKASI LOKAL
              1.KOMPLIKASI PADA KULIT
              >kontusi
              ->kulit yang terkontusi walaupun masih keliatan utuh, mudah sekali mengalami infeksi dan pendarahan.
              ->harus dirawat tanpa tekanan atau tegangan sedikitpun
              >abrasi friction burn

              sekuel
              ->pigmentasi residual , karena partikel  atau benda asing sampai ke dermis.
              >penetrasi
              >ulkus dekubitus
              >ulkus gips
              >kulit lepuh.
              2.KOMPLIKASI VASKULER

              A.komplikasi arteri (trauma pada arteri besar)
              -terputusnya arteri  total dan parsial
              -spasme arteri robekan pada arteri intima sehingga menyebabkan  trombosis.
               iskemik yang luas pada bagian distal.
              -penekanan arteri
              -trombosis arteri
              pengobatan komplikasi arteri
              • setiap penyempitan arteri akibat liltan pembalut yang terlalu ketat harus dibuka (pembalut jangan dipotong).
              • setiap distorsi pada fraktur anggota gerak atau posisi ekstrem dekat persendian harus dikurangi.
              • bila fraktur diobati dengan traksi kontinu, seluruh traksi harus dikurangi.
              • jika gagal untuk memulihkan perifer,yang adekuat dapat dilakukan arteriografi darurat dan bila tidak ada kemajuan dalam 30 menit, lakukan eksplorasi 
              • pada operasi jika arteri telah dibuka harus diperbaiki dulu dengan teknik jahitan langsung, vena graft
              • autogenust atau protesis arteri lakukan fiksasi interna.
               sekuel dari komplikasi arteri
              1.gangren
              2.kontraktur iskemik volkman
              • -akibat oklusi arteri yang tidak total dan menyebabkan iskemik saraf dan otot.
              • -klinis berupa nyeri hilangnya denyutan, pucar,parastesia
              • -biasanya terjadi pada pemberian analgetik pada nyeri setelah reduksi fraktur
              3.claudicatio intermitten
              4.gas gangren

               KOMPLIKASI VENA trombosis vena dan emboli paru
              1.trombosis vena
               adanya vena yang statis oleh karena penekanan vena likal pada posisi baring atau akibat balutan plester of paris
              2.emboli paru
              akibat trombus yang melekat pada vena, terlepas dan masuk ke paru.

              diagnosis trombosis vena betis
              keluhan berupa:
              • nyeri lokal pada garis tengah posterior disertai pembengkakan pada bagian distal akibat kongesti
              • tanda homan, rasa nyeri hebat ketika dorsoflexi pasife pergelangan kaki.
              pencegahan trombosis vena:
              tujuannnya adalah untuk mencegah perluasan dengan menghindarkan penekanan lokal yang terus menerus pada vena dan mendorong penderita melakukan kontraksi otot. secara aktif pada anggota gerak yang mengalami trauma.

              PENANGANAN TROMBOSIS VENA:
              obat antikoagulasi setelah komplikasi ditemukan.

              3 komplikasi neurologis
              -pada cedera tertutup (saraf jarang terputus)
              -pada cedera terbuka (suatu neurotmesis sering terjadi, keluhan parastesia dalam distribusi nervus ulnaris dan nervus medianus perlu ditanggapi serius.)
              4.komplikasi pada otot--kalsifikasi hematom disertai fibrosis
              5.komplikasi pada organ

              KOMPLIKASI UMUM:
              1.trauma multiple (ruda paksa multiple)
              2.syok (syok hemoragik, syok neurogenik)

              KOMPLIKASI AWAL/DINI
              1.komplikasi sisa dari komplikasi yang segera terjadi. (nekrosis kulit,gangren,dan iskemik volkman)
              2.komplikasi sendi (pada artritis septik)
              3.komplikasi pada tulang (osteomielitis, nekrosis avaskuler tulang)
              4.syndrome kompartment tungkai atas dan bawah (harus segera ditangani dengan pembebasan pembuluh darah dengan reposisi,luksasi atau dekompresi kompartment, melalui fasiotomi)

              komplikasi umum (emboli lemak;trombosis vena,emboli paru dan ards;pneumonia;tetanus;delirium tremens;gas gangren)
              1emboli lemak
              etiologi dan patogenesis:
              trauma luas akibatnya karbohydrat dan lipolisis turun> asam lemak bebas ditranspor ke sirkulasi hati>sekresi lipoprotein densitas rendah>konjugasi dengan ca dan cholestrol>menarik platelet> emboli.
              emboli berasal dari lemak sumsum tulang dan jaringan lemak>robekan vena>vena paru sirkulasi sistemik>otak,ginjal,jantung,kulit
              penanganan emboli lemak adalah heparin,steroid,aprotenin (tranxylol)

              2.trombosis vena, emboli paru, ARDS
              -penyebab utama>hyperkoagulabilitas darah terutama akibat aktifitas faktor x
              -paling sering di vena-vena betis
              -gambaran klinik
              • pada awal tercemar, baru tampak gejala setelah beberapa hari.
              • nyeri pada betis dan paha , sedikit tinggi suhunya,nadi cepat,secara khas ada  nyeri pada waktu dorsoflexi kaki (tanda homans),diagnosa :venografi ascendeng bilateral.
              • emboli paru>ards yang disertai dispneau, takipneu, dan sianosis, hampir selalu dari trombosis pelvis paha.
              • pencegahan:peninggian kaki tempat tidur,pada kaos kaki elastis,atau kaos kaki pembagian tekanan.
              • pasien beranjak dari tempat tidur sesegera mungkin.
              • lebih efektif jika dikombinasikan dengan antikoagulen.
              terapi DVT lokal betis:
              • kaos kaki elastis dan heparin s.c dosis rendah (5000 menit, 3*1)
              • resusitasi cardiorespirasi
              • vasopressor syok ()
              • oksigen
              • heparis dosis besar
              • streptokinase
              • antibiotik untuk cegah infeksi paru
              3.pneumonia
              disebabkan oleh perawatan tirah baring, sering pada manula. nyeri pada fraktur iga,dan pembatasan respirasi dapat menyebabkan pneumonia.
              4.tetanus
              etiologi:clostridium tetani pada jaringan nekrotik yang menghasilkan neurotoksin.
              efek neurotoksin:
              • diawali dengan kejang tonik kemudian klonik, kontraksi otot skeletal
              • spasme otot leher dan tubuh memberi gambaran opistotonus.
              • spasme otot mulut memberi gambaran trismus.
              • spasme otot muka memberi gambaran risus sardonikus.
              • spasme otot interkostal dan diafragma yang menyebabkan asfiksia fatal
              5. delirium tremens
              6.gas gangren disebabkan oleh clostridium welchii, toxin menyebabkan  nekrosis jaringan.
              gambaran klinis:
              1. nyeri hebat bengkak disekitar luka, sekret kecoklatan, sedikit atau tidak ada demam, tachichardi, bau khas.
              2. pencegahan gas gangren adalah: eksplorasi luka dalam,jaringan mati di eksisi.
              3. terapi dekompresi luka,pembuangan jaringan mati,amputasi,antibiotik, oksigen hyperbarik.

              KOMPLIKASI LANJUT ADA KOMPLIKASI LOKAL DAN KOMPLIKASI UMUM
              Komplikasi lokal meliputi komplikasi pada sendi,komplikasi pada tulang, komplikasi pada otot, komplikasi saraf.
              komplikasi umum meliputi batu ginjal, neurosis akibat kecelakaan,

              1.komplikasi pada sendi meliputi:kekakuan sendi yang menetap(penyebab adhesi periartikuler,adhesi intraartikuler,antara otot dengan tulang),ketidak stabilan sendi (longgarnya ligamen,kelemahan otot,kehilangan tulang), penyakit degeneratif sendi pasca trauma (penyebab malunion,malalignment,fraktur akibat kecelakaan sendi).
              2.komplikasi pada tulang meliputi
              • penyembuhan fraktur yang abnormal (non union,malunion), 
              • gangguan pertumbuhan akibat trauma lempeng epifisis, 
              • infeksi persisten pada tulang (osteomielitis)
              • nekrosis avaskuler.
              • distrofi refleks
              • atrofi sudeck
              • refraktur
              3.komplikasi pada otot
              • miositis osifikans pasca trauma
              • ruptur tendo lanjut
              4.komplikasi saraf: tardy nervy,palsy, kelumpuhan saraf lambat,

              koplikasi umum
              1. batu ginjal
              2. neurosis akibat kecelakaan akibat tirah baring yang lama karena fraktur multiple, drainase urine yang kurang bagus. disertai hyperkalsemia dan osteoporosis.
               

                Selasa, 01 Maret 2011

                diagnosa dan penatalaksanaan fraktur br7



                fraktur ata patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh tekanan tulang yang berlebihan biasanya disertai dengan cedera di daerah sekitar.


                jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh
                • arah kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang
                • usia penderita 
                • kelenturan tulang
                • dan jenis tulang
                jenis fraktu
                1. lengkap (semuanya patah)
                2. tidak lengkap (sebagian masih utuh)

                  diagnosa fraktur
                  1. anamnesis ada trauma, kapan terjadi? bagaimana nyerinya?
                  2. pemeriksaan umum
                  3. pemeriksaan status lokasi -inspeksi: deformitas,bengkak, ada luka/tidak ada laserasi/tidak ada perubahan warna kulit. -palpasi:nyeri tekan,krepitasi , as druk pain
                  4. pemeriksaan penunjang 
                  • tomografi , misalnya pada fraktur vertebra,dan kondylus tibia.
                  • ct-scan
                  • MRI
                  • radioisotop scanning
                  perbaikan jaringan dan penyembuhan luka
                  1.fase hematoma
                  2.fase proliferatif
                  3.fase pembentukan kalus
                  4.fase konsolidasi
                  5.fase remodeling


                  waktu penyembuhan fraktur tergantung dari
                  1.umur penderita
                  2.lokasi dan konfigurasi fraktur
                  3.pergeseran awal fraktur
                  4.vaskularisasi pada kedua fragmen.
                  5.reduksi serta immobilisasi
                  6.waktu immobilisasi
                  7.ruang diantara kedua fragmen serta interposisi oleh jaringan lunak.
                  8.adanya infeksi
                  9.caitan synovial
                  10.gerakan aktif dan pasif anggota gerak juga mempengaruhi.

                  penyembuhan abnormal pada fraktur
                  1.malunion
                  sembuh pada saatnya, deformitas bentuk angulasi,varus atau valgus,rotasi,pendek atau union menyilang.
                  2.delayed union
                  tidak sembuh selama 3 bulan pada extremitas atas dan 5 bulan pada extremitas bawah
                  3.non union
                  tidak sembuh selama 6 sampai 8 bulan, tidak terbentuk konsolidasi, sehingga terbentuk pseudoartosis

                  tujuan pengobatan fraktur:
                  1.menghilangkan nyeri
                  2.mendapatkan dan mendapatkan posisi yang memadai, dari fragmen fraktur.
                  3.mengharapkan dan mengusahakan union
                  4.mengembalikan posisi secara optimal dengan cara memperthankan fungsi otot dan sendi,mencegah atrofi otot,adhesi dan kekakuan sendi,mencegah terjadinya komplikasi seperti dekubitus,trombosis vena, infeksi saluran kencing, serta pembentukan batu ginjal.
                  5.mengembalikan fungsi secara maksima merupakan tujuan akhir dari pengobatan fraktur.

                  prinsip umum pengobatan fraktur
                  1.jangan membuat keadaan menjadi lebih jelek.
                  2.pengobatan berdasarkan diagnosa dan prognosis yang akurat
                  3.seleksi pengobatan dengan tujuan khusus.
                  4.bersifat realistis dan praktis dalam memilih pengobatan
                  5seleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara individual.

                  urutan menangani pasien fraktur:
                  1.pertolongan pertama:
                  basic life support,resusitasi kardiorespirasi, pada cedera muskuloskeletal dilakukan splinting.
                  ATLS (advance trauma life support) termasuk primary survei dan secondary survei,
                  a: airways
                  b:breathing
                  c:circulation
                  d:disability
                  e:exposure
                  2.pengangkutan
                  3.terapi syok, perdarahan dan cedera yang berkaitan.


                  penatalaksanaan prinsip 4r:
                  1.recognition
                  diagnosis penilaian fraktur:
                  1.pada awal pengobatan perlu diperhatikana.
                  a.lokalisasi fraktur
                  b.bentuk fraktur
                  c.menetukan teknik  yang sesuai untuk pengobatan
                  d.komplikasi yang mugkin terjadi selama dan sesudah pengobatan.

                  2.reduction / reduksi fraktur apabila perlu.
                  posisi yang baik adalah:
                  1.alignment yang sempurna
                  2.aposisi yang sempurna

                  dua metode reduksi:
                  1. reduksi terbuka
                  2. reduksi tertutup.
                  3. retention:
                  imobilisasi fraktur:
                  • 1.traksi kontinu
                  • 2.pembebatan dengan gips
                  • 3.pemakaian penahanan fungsional
                  • 4.fiksasi internal
                  • 5.fiksasi eksternal
                  4.rehabilitasi


                  1.traksi kontinu
                  macam traksi berdasarkan mekanisme traksi
                  traksi menetap
                  traksi berimbang
                     Dua jenis pemasangan traksi
                  • traksi menetap 
                  • traksi berimbang
                     dua jenis pemasangan traksi
                  • traksi kulit
                  • traksi tullang
                  2.pembebatan dengan gips:
                  salah satu pengobatan konservative pilihan pada fraktur
                  3.pemakaian penahanan fungsional:
                  memasang gips pada badan tulang sehingga sendi dapa bebas bergerak.
                  4. fiksasi internal
                  fragmen tulang dapat diikat dengan skrup,pen, atau paku pengikat,plat logam yang diikat dengan skrup,paku intramedular yang panjang (dengan atau tanpa skrup pengunci) , ciscumferential bands, atau kombinasi dari metode ini.
                  5. fiksasi eksternal
                  fraktur dipertahankan dengan skrup pengikat atau kawat penekan yang melalui tulang diatas dan dibawah fraktur, dan dilekatkan pada suatu kerangka luar.

                  4.rehabilitasi
                  tujuannya adalah mengembangkan aktivitas fungsional semaksimal mungkin
                  • rehabilitasi: mengembangkan aktifitas funsinal semaksimal mungkin
                  • diperlukan tindakan rehabilitasi untuk mencegah disuse athrophy dan kekakuan sendi distal dari tulang yang fraktur dengan melaksankan aktif isometrik exercise.
                  fraktur tertutup:
                  metode pengobatan fraktur pada umumnya dibagi dalam:

                  1.konservativ
                  2.reduksi tertutup dengan fiksasi interna dan fiksasi perkutan dengan K-wire
                  3. reduksi terbuka dan fiksasi interna (ORIF) atau dengan fiksasi eksterna (OREF)
                  4.eksisi fragmen tulang dan pergantian dengan protesis.

                  METODE KONSERVATIV
                  1.proteksi semata-mata (tanpa reduksi atau imobilisasi)
                  2.imobilisasi dengan bidai eksterna tanpa reduksi
                  3.reduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi imobilisasi eksterna, mempergunakan gips
                  4.reduksi berlanjut dengan traksi berlanjut diikuti dengan imobilisasi
                  5. reduksi tertutup dengan traksi berlanjut diikuti dengan imobilisasi
                  6. reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan countertraksi.

                  ORIF (open reduction internal fixation)
                  indikasi:
                  1. fraktur intraartikuler
                  2. reduksi tertutup yang mengalami kegagalan
                  3. terdapat interposisi jaringan diantara kedua fragment
                  4. diperlukan fiksasi rigid.
                  5. terdapat fraktur dislokasi yang tidak dapat direduksi secara baik dengan reduksi tertutup.
                  6. fraktur terbuka
                  7. terdapat kontraindikasi pada mobilisasi sedangkan sedangkan dibutuhkan mobilisasi yang cepat.
                  8. eksisi fragmen yang kecil
                  9. eksisi fragment tulang yang kemungkinan mengalami nekrosis avaskuler.
                  10. fraktur avulsi
                  11. fraktur epifisis tertentu pada grade 3 dan 4 pada anak2.
                  12. fraktur multiple
                  13. untuk mempermudah perawatan penderita.

                  OREF (open reduction external fixation)
                  indikasi
                  1. fraktur terbuka pada grade 2 dan 3
                  2. fraktur terbuka disertai hilangnya jaringan atau tulang yang hebat.
                  3. fraktur dengan infeksi atau infeksi pseudoartritis.
                  4. fraktur infeksi yang kontraindikasi dengan ORIF
                  5. fraktur yang miskin jaringan ikat.
                  6. nonunion
                  7. kadang2 pada fraktur bagian bawah penderita DM
                  8. fraktur dengan gangguan neurovaskuler.
                  9. fraktur kominutif
                  10. fraktur pelvis
                  11. fraktur multiple

                  KLASIFIKASI FRAKTUR TERBUKA
                  1. type 1, lukia biasanya kecil <1cm luka tusuk yang bersih pada tulang menonjol keluar. terdapat sedikit kerusakan pada jaringan lunak, tanpa penghancuran dan fraktur tidak kominutif
                  2. type 2 luka 1<x<10 cm tetapi tidak ada penutup kulit. tidak banyak terdapat kerusakan jaringan lunak, dan tak lebih dari pada kehancuran atau kominusi fraktur tingkat sedang.
                  3. type 3 a, luka lebar lebih dari 10 cm tulang yang mengalami fraktur mungkin dapat ditutupi  secara memadai oleh jaringan lunak.
                  4. type 3b. tulang yang mengalami fraktur tidak ditutupi jaringan lunak dan malah terdapat pelepasan periosteum selain kominutif yang berat
                  5. terdapat cedera arteri yang dapat diperbaiki.

                  PRINSIP DASAR PENGELOLAAN FRAKTUR TERBUKA
                  1. obati fraktur terbuka dengan satu kegawatan
                  2. ada evaluasi awal dan diagnosis akan adanya kelainan yang dapat menyebabkan kematian.
                  3. berikan antibiotik dalam ruang gawat darurat, dikamar operasi dan setelah operasi.
                  4. segera dilakukan debridement dan irigasi yang baik
                  5. ulangi debridement 24-72 jam berikut.
                  6. stabilisasi fraktur
                  7. biarkan luka terbuka 5 sampai 7 hari.
                  8. lakukan bone graft autogenous secepatnya.
                  9. rehabilitasi anggota gerak yang terkena.

                  TAHAP-TAHAP  PENGOBATAN FRAKTUR TERBUKA
                  1. Pembersihan luka
                  2. eksisi jaringan yang mati dan tersangka mati
                  3. pengobatan fraktur itu sendiri
                  4. penutupan kulit
                  5. pemberian antibiotika
                  6. pencegahan tetanus
                  amputasi diindikasikan pada
                  1. extremitas yang udah noviable.
                  2. pasien menderita shock dan trauma multisystem dan hal tersebut tidak bisa ditoleransi dengan prosedur penyelamatan yang lama atau terjadi pendarahan hebat.
                  3. pasien dengan riwayat  sakit kronis misalnya diabetes melitus dan penyakit vaskuler yang mungkin menurunkan peluang  keberhasilan untuk dilakukan penyelamatan.
                  4. tim bedah yakin bahwa waktu, kesakitan dan hasil dari rekontruksi fungsional yang diperlukan pasien tidak akan sanggup untuk mendapatkan atau tidak menginginkannya.