Rabu, 02 Maret 2011

komplikasi fraktur

komplikasi fraktur diurutkan berdasarkan waktu berdasrkan waktu disesuaikan dengan lokasi:
  1. komplikasi segera
  2. komplikasi awal (dini)
  3. komplikasi lanjut (lama)
komplikasi segera:


MACAM-MACAM KOMPLIKASI LOKAL
1.KOMPLIKASI PADA KULIT
>kontusi
->kulit yang terkontusi walaupun masih keliatan utuh, mudah sekali mengalami infeksi dan pendarahan.
->harus dirawat tanpa tekanan atau tegangan sedikitpun
>abrasi friction burn

sekuel
->pigmentasi residual , karena partikel  atau benda asing sampai ke dermis.
>penetrasi
>ulkus dekubitus
>ulkus gips
>kulit lepuh.
2.KOMPLIKASI VASKULER

A.komplikasi arteri (trauma pada arteri besar)
-terputusnya arteri  total dan parsial
-spasme arteri robekan pada arteri intima sehingga menyebabkan  trombosis.
 iskemik yang luas pada bagian distal.
-penekanan arteri
-trombosis arteri
pengobatan komplikasi arteri
  • setiap penyempitan arteri akibat liltan pembalut yang terlalu ketat harus dibuka (pembalut jangan dipotong).
  • setiap distorsi pada fraktur anggota gerak atau posisi ekstrem dekat persendian harus dikurangi.
  • bila fraktur diobati dengan traksi kontinu, seluruh traksi harus dikurangi.
  • jika gagal untuk memulihkan perifer,yang adekuat dapat dilakukan arteriografi darurat dan bila tidak ada kemajuan dalam 30 menit, lakukan eksplorasi 
  • pada operasi jika arteri telah dibuka harus diperbaiki dulu dengan teknik jahitan langsung, vena graft
  • autogenust atau protesis arteri lakukan fiksasi interna.
 sekuel dari komplikasi arteri
1.gangren
2.kontraktur iskemik volkman
  • -akibat oklusi arteri yang tidak total dan menyebabkan iskemik saraf dan otot.
  • -klinis berupa nyeri hilangnya denyutan, pucar,parastesia
  • -biasanya terjadi pada pemberian analgetik pada nyeri setelah reduksi fraktur
3.claudicatio intermitten
4.gas gangren

 KOMPLIKASI VENA trombosis vena dan emboli paru
1.trombosis vena
 adanya vena yang statis oleh karena penekanan vena likal pada posisi baring atau akibat balutan plester of paris
2.emboli paru
akibat trombus yang melekat pada vena, terlepas dan masuk ke paru.

diagnosis trombosis vena betis
keluhan berupa:
  • nyeri lokal pada garis tengah posterior disertai pembengkakan pada bagian distal akibat kongesti
  • tanda homan, rasa nyeri hebat ketika dorsoflexi pasife pergelangan kaki.
pencegahan trombosis vena:
tujuannnya adalah untuk mencegah perluasan dengan menghindarkan penekanan lokal yang terus menerus pada vena dan mendorong penderita melakukan kontraksi otot. secara aktif pada anggota gerak yang mengalami trauma.

PENANGANAN TROMBOSIS VENA:
obat antikoagulasi setelah komplikasi ditemukan.

3 komplikasi neurologis
-pada cedera tertutup (saraf jarang terputus)
-pada cedera terbuka (suatu neurotmesis sering terjadi, keluhan parastesia dalam distribusi nervus ulnaris dan nervus medianus perlu ditanggapi serius.)
4.komplikasi pada otot--kalsifikasi hematom disertai fibrosis
5.komplikasi pada organ

KOMPLIKASI UMUM:
1.trauma multiple (ruda paksa multiple)
2.syok (syok hemoragik, syok neurogenik)

KOMPLIKASI AWAL/DINI
1.komplikasi sisa dari komplikasi yang segera terjadi. (nekrosis kulit,gangren,dan iskemik volkman)
2.komplikasi sendi (pada artritis septik)
3.komplikasi pada tulang (osteomielitis, nekrosis avaskuler tulang)
4.syndrome kompartment tungkai atas dan bawah (harus segera ditangani dengan pembebasan pembuluh darah dengan reposisi,luksasi atau dekompresi kompartment, melalui fasiotomi)

komplikasi umum (emboli lemak;trombosis vena,emboli paru dan ards;pneumonia;tetanus;delirium tremens;gas gangren)
1emboli lemak
etiologi dan patogenesis:
trauma luas akibatnya karbohydrat dan lipolisis turun> asam lemak bebas ditranspor ke sirkulasi hati>sekresi lipoprotein densitas rendah>konjugasi dengan ca dan cholestrol>menarik platelet> emboli.
emboli berasal dari lemak sumsum tulang dan jaringan lemak>robekan vena>vena paru sirkulasi sistemik>otak,ginjal,jantung,kulit
penanganan emboli lemak adalah heparin,steroid,aprotenin (tranxylol)

2.trombosis vena, emboli paru, ARDS
-penyebab utama>hyperkoagulabilitas darah terutama akibat aktifitas faktor x
-paling sering di vena-vena betis
-gambaran klinik
  • pada awal tercemar, baru tampak gejala setelah beberapa hari.
  • nyeri pada betis dan paha , sedikit tinggi suhunya,nadi cepat,secara khas ada  nyeri pada waktu dorsoflexi kaki (tanda homans),diagnosa :venografi ascendeng bilateral.
  • emboli paru>ards yang disertai dispneau, takipneu, dan sianosis, hampir selalu dari trombosis pelvis paha.
  • pencegahan:peninggian kaki tempat tidur,pada kaos kaki elastis,atau kaos kaki pembagian tekanan.
  • pasien beranjak dari tempat tidur sesegera mungkin.
  • lebih efektif jika dikombinasikan dengan antikoagulen.
terapi DVT lokal betis:
  • kaos kaki elastis dan heparin s.c dosis rendah (5000 menit, 3*1)
  • resusitasi cardiorespirasi
  • vasopressor syok ()
  • oksigen
  • heparis dosis besar
  • streptokinase
  • antibiotik untuk cegah infeksi paru
3.pneumonia
disebabkan oleh perawatan tirah baring, sering pada manula. nyeri pada fraktur iga,dan pembatasan respirasi dapat menyebabkan pneumonia.
4.tetanus
etiologi:clostridium tetani pada jaringan nekrotik yang menghasilkan neurotoksin.
efek neurotoksin:
  • diawali dengan kejang tonik kemudian klonik, kontraksi otot skeletal
  • spasme otot leher dan tubuh memberi gambaran opistotonus.
  • spasme otot mulut memberi gambaran trismus.
  • spasme otot muka memberi gambaran risus sardonikus.
  • spasme otot interkostal dan diafragma yang menyebabkan asfiksia fatal
5. delirium tremens
6.gas gangren disebabkan oleh clostridium welchii, toxin menyebabkan  nekrosis jaringan.
gambaran klinis:
  1. nyeri hebat bengkak disekitar luka, sekret kecoklatan, sedikit atau tidak ada demam, tachichardi, bau khas.
  2. pencegahan gas gangren adalah: eksplorasi luka dalam,jaringan mati di eksisi.
  3. terapi dekompresi luka,pembuangan jaringan mati,amputasi,antibiotik, oksigen hyperbarik.

KOMPLIKASI LANJUT ADA KOMPLIKASI LOKAL DAN KOMPLIKASI UMUM
Komplikasi lokal meliputi komplikasi pada sendi,komplikasi pada tulang, komplikasi pada otot, komplikasi saraf.
komplikasi umum meliputi batu ginjal, neurosis akibat kecelakaan,

1.komplikasi pada sendi meliputi:kekakuan sendi yang menetap(penyebab adhesi periartikuler,adhesi intraartikuler,antara otot dengan tulang),ketidak stabilan sendi (longgarnya ligamen,kelemahan otot,kehilangan tulang), penyakit degeneratif sendi pasca trauma (penyebab malunion,malalignment,fraktur akibat kecelakaan sendi).
2.komplikasi pada tulang meliputi
  • penyembuhan fraktur yang abnormal (non union,malunion), 
  • gangguan pertumbuhan akibat trauma lempeng epifisis, 
  • infeksi persisten pada tulang (osteomielitis)
  • nekrosis avaskuler.
  • distrofi refleks
  • atrofi sudeck
  • refraktur
3.komplikasi pada otot
  • miositis osifikans pasca trauma
  • ruptur tendo lanjut
4.komplikasi saraf: tardy nervy,palsy, kelumpuhan saraf lambat,

koplikasi umum
  1. batu ginjal
  2. neurosis akibat kecelakaan akibat tirah baring yang lama karena fraktur multiple, drainase urine yang kurang bagus. disertai hyperkalsemia dan osteoporosis.
 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar