Senin, 31 Januari 2011

Gannguan pertumbuhan, Proliferasi, dan Diferensiasi sel

Organ dan jaringan yang lebih kecil dari normal :
ada 2 macam penyebab, organ tumbuh tidak mencapai ukuran normal atau organ tumbuh mencapai ukuran normal kemudian mengisut.

  • Agenesis / Aplasia
dalam perjalanan perkembangan, rudimen organ tidak terbentuk (agenesis) dan akibatnya organ tertentu tidak terbentuk. akibat agenesis misalnya seseorang dilahirkan hanya dengan 1 ginjal. aplasia, rudimen embrionik sebuah organ sudah terbentuk, tetapi tidak tumbuh sama sekali.
  • Hipoplasia
kadang-kadang rudimen embrionik terbentuk tetapi tidak pernah mencapai ukuran definitif (ukuran dewasa) sehingga organ tersebut menjadi kerdil. hipoplasia dapat mengenai semua bagian tubuh, atau dapat juga mengenai salah satu dari sepasang organ. hipoplasia ringan yang terjadi pada beberapa organ dapat ditoleransi untuk waktu yang lama.
  • Atrofi
Organ dalam perkembangannya mencapai ukuran definitif, kemudian secara sekunder menyusut. Penyebab atrofi jaringan atau organ antara lain, adaptasi terhadap tekanan (tidak biasa digunakan/ penurunan fungsi) sehingga sel mengerut, kekurangan oksigen atau nutrisi pada jaringan, inflamasi kronik,  proses penuaan, dan juga bisa akibat gangguan hormon.

Organ / jaringan yang lebih besar dari normal :
  • Hipertrofi
merupakan pembesaran organ atau jaringan karena pembesaran sel. hipertrofi dapat terjadi pada semua jaringan, tetapi biasany aterjadi pada jaringan otot. pemingkatan beban kerja pada otot merupakan rangsang untuk terjadi hipertrofi. 
  • Hiperplasia
adalah kenaikan jumlah sel dalam jaringan yang menyebabkan pembesaran jaringan atau organ. Hiperplasia hanya terjadi pada jaringan yang mampu melakukan pembelahan sel.contoh hiperplasia adalah pembesaran kelenjar prostat pada usia lanjut, kalus akibat rangsang mekanik. 


diferensiasi abnormal
diferensiasi diartikan sebagai
  • Metaplasia
  • Displasia
  • Neoplasia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar