Jumat, 28 Januari 2011

Respon metabolisme untuk lapar dan trauma

Respon metabolisme stress berbeda dengan respon metabolisme lapar
Kelaparan adalah kurangnya energi yang dibakar, menggunakan cadangan energi, pengurangan protein wasting, penyimpanan glikogen dalam 24 jam.
Kelaparan yang lama maka asam lemak,keton,dan glicerol  akan menyediakan energi untuk semua sel di seluruh tubuh kecuali otak, sistem nervus dan sel darah merah.
Hypermetabolit status--- stress dapat menyebabkan percepatan energy expenditure(energi yang digunakan), produksi glukosa, siklus glukosa di hati dan otot.Hyperglikemia salah satunya dapat disebabkan oleh resistensi insulin atau kelebihan glukosa yang masuk melalui glukosa dan siklus corl.pemecahan otot dipecepat.
Adabtasi kelaparan
-evolusioner yang memungkinkan utamanya mengatasi dengan puasa dan kelaparan.
-keseimbangan energi menjadi negatif sebab energi yang dibakar lebih banyak dari pada 
  energi yang masuk.
-hasilnya adalah PEM ()protein energi malnutrition)

Tahap tahap pada orang kelaparan:
Tahap 1 sampai 3:
-glukosa diproduksi dari glikogen pada hati
-glikogen habis dalam beberapa jam
-naiknya penggunaan protein dan lemak dihancurkan menjadi glukosa
Tahap ke 4
-lemak menjadi energi utama
-hati menghancurkan asam lemak menjadi ketone bodies
-setelah satu minggu otak akan menggunakan glukosa dan keton untuk energi.
Stage 5
-cadangan lemak habis
-protein menjadi sumber energi utama
-otak mulai mengecil
-protein non esensial yang digunakan awalnya baru kemudian protein yang esensial.

Biochemical problem itu pada stage yang ke 5
-ginjal menjadi over gluconeogenesis pada hati
-bahkan sel mulai stop bekerja.
 Overall efect:
-Pankreas mengurangi sekresi insulin
-kecepatan metabolit berkurang
-banyak organ yang mengecil
-vili pada usus mengecil
-total tubuh mati dan meninggal orangnya.

Perubahan metabolisme
1.metabolisme energi selama kelaparan
-glikogen menghilang
-glukoneogenesis terjadi
-lemak digunakan untuk membuat atp dan digunakan sebagai sumber energi.
2.metabolisme protein selama kelaparan
-adabtasi kelaparan tergantung oleh keton bodies diproduksi
-pengurangan otot dengan katabolisme
a. memerlukan glukoneogenesis sebab glukosa merupakan satu2nya energi yang digunakan oleh otak, sistem saraf dan sel darah merah (rbc)
-level amonia diterima oleh hati berkurang.
Keton bodies:
-protein yang hilang itu diminimkan
-lemak menyediakan energi dalam bentuk keton bodies
-sewaktu lemak habis protein digunakan lama lama maka orangnya akan meninggalkan.
3.Metabolisme lemak pada sel2 lemak.
-stimulate lpl (kayake lipolisis yang dimaksud) menaikan uptake asam lemak dari kilomikron dan vldl.
-menstimulasi glikolisis ...............kenaikan glicerol phosphate sintesis
-menginduksi hsl-phosphatase
-net effect : trigliserida tersimpan
-glukagon dan epinephrin berperan dalam produksi glukosa
-mengaktifkan adenilat cyclase


METABOLISME STRESS
Metabolisme stress disebabkan oleh trauma, kebakaran, operasi major, stress,fraktur, sepsis.
Stress digambarkan respon yang mungkin digambarkan sebagai sebah alfa adrenergik corticoid phase.

Sewaktu pasien sembuh adrenergik cortikoid mengubah menjadi sebuah anabolik phase.
Respon stress – adrenergik kortikoid phase
-menyisakan sampai  insult correct
-hypermetabolisme –bmr naik. Elective operation ,long bone fracture, kebakaran %) persen.
 Perubahan metabolisme glukosa
-normal atau turunnya insulin dan resistensi insulin
-Persisten hyperglikemia
-jaringan yang rusak menggunakan glukosa
Perubahan metabolisme protein
-banyak protein otot yang hilang
-banyak kehilangan N loss
-kurangnya asupan.
Perubahan metabolisme lemak
-percepatan lipolisis melalui hormon yang senstif lemak misalnya lipase
-ketosis

Anabolik phase
-gluconeogenesisi turun
-catecolamin turun
-pengurangan aldesteron dan adh
-insulin naik glukagon turun
Reduksi cytokinase

Stress respon diakibatkan oleh malnutrisi, umur, jenis kelamin, infeksi

Homeostatis response untuk stress
-diatur untuk memelihara homeostatis
-respon yang sama di kontrol atau stress tidak terkontrol
-pemicu response melibatkan
·                     -hilangnya volume
·                     -rusaknya jaringan,
·                     -nyeri
·                     -cemas.

Jaringan yang  rusak merupakan pemicu yang paling besar, melepaskan sitokinin.
Pain and fear akan menaikan katekolamin.
Elective operation.
Trauma terutama jaringan.

Mediator stress hormon
-neurohormonal arm (catecolamin, glukokortikoid,glukagon,adh dan aldosteron)
-inflamtory arm  meliputi citokin, complement,eicesanoid, paf.

Hormonal stress respon
-aldosteron menyebabkan retensi natrium
-adh mengakibatkan absorbsi air besar
-acth merangsang adrenal untuk menghasilkan kortisol
-catekolamin menstimulus glikogenolisis, mobilisasi lemak, gluconeogenesis.
-glukagon merangsang pembentukan glukosa.
 Mediator stress respon
-tnf alfa, il 1,il 2,il 6 ,ifn gama
-efect para dan autokrin
-respon untuk jaringan yang rusak, infeksi, inflamasi, dan beberapa obat dan kimia.
 Durasi dan derajat keparahan tergantung dari berrat ringanya trauma, persistent, status gisi,  respont host, waktu.
 Metabolisme respon untuk trauma:
ebb phase meliputi shoch hypovolemik, prioritas untuk memelihara hidup atau homeostatis..flow phase catecolamin, glukagon, citokin ,dll naik.

Metabolisme Protein dan asam amino
Protein
-15% dari berat badan, ½ intraseluler.
-enzime,transport,hormon,imun,fx, otot.
-sewaktu dibutuhkan dikonversi menjadi glukosa. Jika protein mengalami proteolisis kemampuan adabtasi stress menjadi compromise.
Protein depletion hasilnya
-penyembuhan luka turun
-respon imun turun
-rusaknya mukosa usus.
Pengurangan mobilitas atau upaya respirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar