Jumat, 06 Januari 2012

KONJUNGTIFA FLIKTEN




Konjungtivitis flikten merupakan peradangan konjungtiva karena reaksi alergi yang dapat terjadi bilateral ataupun unilateral, biasanya terdapat pada anak-anak dan kadang-kadang pada orang dewasa. Penyakit ini merupakan manifestasi alergi endogen, tidak hanya disebabkan protein bakteri tuberkulosis tetapi juga oleh antigen bakteri lain seperti stafilokokus. Pada kasus ini, pasien anak 8 tahun didiagnosis dengan konjungtivitis flikten dan berdasarkan anamnesis dikethui pasien mempunyai riwayat alergi dan sedang dalam pengobatan tuberkulosa.
kata penting: konjungtifitis flikten, tuberkulosa, alergi


History
Pasien perempuan berusia 8 tahun datang dengan keluhan mata merah dan berair padakedua belah mata, disertai dengan rasa sakit dan terjadi gangguan penglihatan seperti rasa berpasir. Sebelumnya anak sudah pernah mengalami peristiwa yang sama. Pasien mempunyai riwayat alergi yang diturunkan dari keluarga dan sekarang dalam masa pengobatan tuberkulosa yang sudah dijalani selama 1 bulan. Dengan Slit Lamp tampak sebagai tonjolan bulat ukuran 1-3 mm, berwarna kuning atau kelabu, jumlahnya satu atau lebih yang di sekelilingnya terdapat pelebaran pembuluh darah konjungtiva (hiperemia)  mengenai kedua mata.


Diagnosis
Konjungtifitis flikten.


Terapi
Penatalaksanaan pada kasus ini ditujukan untuk mengeridikasi penyebabnya. Pembersihan kelopak 2 sampai 3 kali sehari dengan artifisial tears(berisi on Natrium & Kalium dengan Benzalkonium Cl ) dan salep eritromisin 2 % sebelum tidur.


Diskusi
Penderita konjungtivitis flikten lebih banyak pada anak-anak dengan gizi kurang atau sering mendapat radang saluran napas, serta dengan kondisi lingkungan yang tidak higiene. Pada orang dewasa juga dapat dijumpai tetapi lebih jarang. Meskipun sering dihubungkan dengan penyakit tuberkulosis paru, tapi tidak jarang penyakit paru tersebut tidak dijumpai pada penderita dengan konjungtivitis flikten. Penyakit lain yang dihubungkan dengan konjungtivitis flikten adalah helmintiasis. Mekanisme pasti atau mekanisme bagaimana terbentuknya flikten masih belum jelas. Gambaran klinik berupa gejala subjektif yang meliputi  rasa sakit dengan mata merah dan lakrimasi. Khasnya pada konjungtivitis flikten apabila kornea ikut terlibat akan terdapat fotofobia dan gangguan penglihatan. Keluhan lain dapat berupa rasa berpasir. Konjungtivitis flikten biasanya dicetuskan oleh blefaritis akut dan konjungtivitis bakterial akut. Gejala Obyektif: Dengan Slit Lamp tampak sebagai tonjolan bulat ukuran 1-3 mm, berwarna kuning atau kelabu, jumlahnya satu atau lebih yang di sekelilingnya terdapat pelebaran pembuluh darah konjungtiva (hiperemia). Bisa unilateral atau mengenai kedua mata. Histopatologi: Flikten terlihat sebagai kumpulan sel leukosit netrofil yang dikelilingi oleh sel limfosit, sel makrofag dan kadang-kadang sel datia berinti banyak. Pembuluh darah yang memperdarahi flikten mengalami proliferasi endotel dan sel epitel di atasnya mengalami degenerasi.Laboratorium: Dapat dilakukan pemeriksaan tinja, kemungkinan kuman dan adanya tuberkulosa paru dan pemeriksaan kultur konjungtiva. Pemeriksaan dengan pewarnaan gram pada sekret untuk mengidentifikasi organisme penyebab maupun adanya infeksi sekunder.


Kesimpulan
Pada pasien ini terdapat tanda obyektif konjungtivitis flikten dengan slit lamp berupa tonjolan bulat ukuran 1-3 mm, berwarna kuning atau kelabu, jumlahnya satu atau lebih yang di sekelilingnya terdapat pelebaran pembuluh darah konjungtiva (hiperemia)  mengenai kedua mata, yang merupakan manifestasi dari alergi dan tuberculosis yang dialami pasien ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar