Senin, 02 Januari 2012

RINITIS ALERGIKA



Rinitis Alergika merupakan reaksi hipersensitifitas Tipe 1 suatu alergi terhadap serbuk sari yang terdapat di dalam udara.




PENYEBAB
Alergen inhalasi , Serbuk sari di dalam udara yang menyebabkan rinitis alergika bervariasi, tergantung kepada daerah dan individu. Serbuk yang terbawa oleh lebah dari satu pohon ke pohon lainnya jarang menyebabkan rinitis alergika karena butirannya besar dan dilapisi oleh bahan seperti lilin. Serbuk yang terbawa oleh angin butirannya lebih kecil dan lebih sering menyebabkan rinitis alergika. Tanaman yang sering menyebabkan rinitis alergika adalah pohon-pohonan, rumput, bunga dan rumput liar.




GEJALA
Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan bagian belakang dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur, bersin frekuen, rinore cair (hidung meler), hidung obstruksi. 


Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan tidur.
Terjadi peradangan pada kelopak mata bagian dalam dan pada bagian putih mata (konjungtivitis). Lapisan hidung membengkak dan berwarna merah kebiruan, menyebabkan hidung meler dan hidung tersumbat.




DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan dengan riwayat alergi keluarga 
Pemeriksaan hidung dengan rinoskopi anterior. 
Untuk menentukan serbuk penyebabnya, bisa dilakukan tes kulit yaitu alergen skin prick test.




PENGOBATAN
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin. Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat. Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang.


Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid. Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak mampu meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10 hari.


Immunoterapi alergen perlu dipertimbangkan pada:
- penderita yang mengalami efek samping yang berat akibat obat-obatan
- penderita yang sering mengkonsumsi kortikosteroid
- penderita yang menderita asma.
Immunoterapi alergen sebaiknya dimulai beberapa bulan sebelum musim serbuk tiba.




PENCEGAHAN
Timbulnya gejala biasanya bisa dicegah dengan menghindari alergen penyebab terjadinya rinitis alergika. Selama musim serbuk berlangsung, sebaiknya penderita tetap tinggal di dalam rumah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar