Rabu, 02 Februari 2011

Ca Mamae





  1. Definisi
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara, dimana sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali. Sel-sel kanker tersebut dapat menyerang jaringan sekitar payudara, bahkan bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Kanker payudara merupakan neoplasma maligma pada organ payudara
Patofisiologi
Neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal (Nenk,2008).
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1)      Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi lingkungan memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
2)      Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
3)      Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberapa minggu sampai beberapa tahun.
4)      Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.
Klasifikasi
Klasifikasi klinik yang dipakai adalah klasifikasi steinthal. Menurut Wiknjosastro (2005) klasifikasi kanker payudara :
1)      Steinthal I          :    Kanker payudara sampai 2 cm besarnya dan belum mengalami metastase.
2)      Steinthal II         :    Kanker payudara 2 cm atau lebih dengan mempunyai anak sebar di kelenjar ketiak.
3)      Steinthal III       :    Kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar ketiak, infra dan supraklavikular atau infiltrasi ke fasia pektoralis atau ke kulit
4)      Steinthal IV       :   Kanker payudara dengan metastase jauh misalnya ke tengkorak, tulang punggung, paru-paru, hati, atau ke panggul.
Penatalaksanaan Kanker Payudara
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual (Nenk,2009).
1)      Pembedahan
Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat mengangkat tumor (lumpectomy), mengangkat sebagian payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara (mastectomy). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau kemoterapi.
2)      Terapi Radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.
3)      Terapi Hormon
Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir.
4)      Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja.
5)      Terapi Imunologik
Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab.
6)      Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit
Banyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yang mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup. Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang harapan hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan capecitabine. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit). Dokter berupaya untuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapi hormon, terapi radiasi dan kemoterapi. Pada pasien kanker payudara dengan HER2- positif, trastuzumabmemberikan harapan untuk pengobatan kanker payudara yang dipicu oleh HER2.
Faktor Predisposisi
Menurut Bastert (1989) faktor resiko dari kanker payudara :
1)            Riwayat kanker payudara
Wanita dengan riwayat kanker payudara mempunyai resiko meningkat untuk terkena kanker payudara 0,5%-1% per tahun (Hopkins, 2007)
2)            Riwayat keluarga
Riwayat keluarga merupakan komponen penting dalam riwayat penderita. Terdapat peningkatan resiko keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetic ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen suseptibilitas kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun (Surkesda,2008)
3)            Fibroadenosis dengan sel atipik
Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
4)            Usia meningkat
Menurut Robbins (1995), kanker payudara jarang terjadi pada usia sebelum 20 tahun, dan akan meningkat secara menetap sampai saat menopause. Kemudian diikuti peningkatan yang lambat sepanjang hidup.
Menurut American Cancer Sosiety, Breast Cancer Facts and Figures 2005-2006 dalam buku Manual of Gynekology and Obstetrics menyebutkan bahwa umur merupakan factor resiko utama terjadinya kanker payudara. Kejadian kanker payudara meningkat pada usia 40 tahun ke atas.
5)            Menarche usia ≤ 12 th
Kanker payudara berhubungan dengan paparan estrogen yang didapatkan. Semakin lama terpapar,resiko terkena kanker payudara semakin besar. Usia menarche dini meningkatkan resiko terkena kanker payudara (Robbins,1995)
6)            Menopause > 52 th
Kanker payudara berhubungan dengan paparan estrogen yang didapatkan. Semakin lama terpapar,resiko terkena kanker payudara semakin besar. Usia menopause lambat meningkatkan resiko terkena kanker payudara, karena semakin lama seseorang terpapar dengan hormone estrogen (Robbins,1995)
7)            Paritas ≤ 3
Paritas yang sedikit, ataupun nuliparitas menunjukkan peningkatan pemaparan terhadap puncak estrogen selama siklus menstruasi. Semakin sedikit paritas, paparan estrogen pada siklus mentruasi semakin banyak, paparan estrogen yang semakin banyak meningkatkan resiko untuk terkena kanker payudara (Robbins, 1995)
8)            Obesitas
Resiko meningkat untuk terjadinya kanker payudara karena ada proses sintesis estrogen dalam timbunan lemak pada orang yang obesitas (Robbins, 1995).
9)            Radiasi ion
Menurut Hopkins dalam bukunya Manual of Gynekology and Obstetrics, paparan radiasi ion meningkatkan resiko untuk terjadi kanker payudara.
10)        Riwayat kanker uterus, ovarium, dan rectum
Menurut Singhal (2010) resiko kanker payudara meningkat pada penderita kanker ovarium, kanker endometrium, karsinoma duktal in situ, karsinoma lobulus in situ, hiperplasia (kecuali ringan), fibroadenoma kompleks, bekas luka radial, papillomatosis, sclerosing adenosis, dan adenosis microglandular. Sedangkan resiko kanker payudara menurun dengan kanker serviks.

1 komentar: