Selasa, 20 Desember 2011

PAPILOMA SINONASAL


Papiloma dapat timbul dari jaringan epitel skuamosa atau dahulu disebut sebagai epitel schneiderian. Secara makroskopis mirip dengan polip, tetapi lebih vaskular, padat dan tidak mengkilat. 
Ada dua jenis papiloma:
1. pertama eksofilik atau fungiform 
2.  kedua endofilik yang disebut papiloma inverted
Tumor ini umumnya ditemukan pada pria berkulit putih dengan rentang usia 50-70 tahun. 

Pada tahun 1971, Hyams membagi papiloma kavum nasi menjadi tiga kategori yaitu; inverted, fungiformis dan silindris.
Papiloma inverted merupakan jenis papiloma sinonasal yang paling sering timbul dibanding dengan jenis lain. Tumor ini terdapat terutama pada dinding lateral kavum nasi dan pada sinus paranasalis. Papiloma keratotik ini dapat menyerupai warts (kutil) yang sering timbul pada bagian kulit luar. Tumor tersusun pada kripte atau pulau-pulau dengan pertumbuhan ke dalam dari suatu epitel skuamosa yang bisa berselang-seling atau dilapisi oleh epitel silindris atau epitel respirasi bersilia. Mukosa yang berlekuk ini dapat memberikan gambaran suatu massa yang terpisah jauh dari epitel permukaan, akan tetapi membran basal masih intak. Keratinisasi pada permukaan kadang terjadi. Beberapa mitosis dapat tampak pada lapisan parabasal, dan mungkin terjadi ketidakteraturan inti dan hiperkromasi, tetapi tidak terjadi gangguan polaritas.
Sel radang terutama eosinofil dan netrofil tampak pada jaringan ikat stroma diantara sel epitel. Rekurensi sering kali terjadi. Adanya atipia berat atau keratinisasi yang nyata pada suatu inverted papiloma harus menimbulkan kecurigaan akan perubahan keganasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar