Sabtu, 31 Desember 2011

Transverse Myelitis





Insidensi

Usia dari kondisi ini dapat didapat dari infant hingga orang dewasa yang lebi tua (5 bulan hingga 80 tahun). Puncak usia untuk diagnosis TM adalah 10-19 dan 30-39 tahun. Laki-laki dan wanita sama dalam diagnosa. TM merupakan kelainan yang jarang dengan penjumlahan insidensi 300 kasus baru di United Kingdom.

Pemulihan dari TM pada umumnya dimulai dalam 8 minggu dari onset. Pemulihan seringkali cepat selama bulan ke 3-6 dan dapat berlanjut hingga lebih dari 2 tahun setelah onset. Satu pertiga dari mereka yang didiagnosa dengan TM mendapatkan pemulihan yang baik, satu pertiga hanya mempunyai pemulihan sedikit (disabilitas permanent derajat sedang), dan satu pertiga tidak menunjukkan pemulihan. 

TM secara umum merupakan penyakit monofasik (hanya satu kali timbul). Bagaimanapun, persentase kecil pasien dapat mendapat reurensi, terutama jika ada penyakit yang mendasarinya. 


Definisi

TM merupakan kelainan neurologis yang jarang, satu dari kelompok penyakit ‘neuroimmunologic’ dari sistem saraf pusat, dimana juga termasuk ADEM, NMI (penyakit Devic) dan MS. Kondisi ini kesemuanya melibatkan penyerangan inflamasi di sistem saraf pusat menyebabkan demielinisasi medula spinalis. Mereka dibedakan secara primer oleh lokasi lesi, dan oleh penyerangannya baik monofasik atau episode yang multipel. Kelainan ini membagi mekanisme yang sering dan mempunyai banyak gejala yang sama. 

Ada bermacam variabilitas dalam presentasi gejala, dimana didasari oleh level medulla spinalis yang dipengaruhi dan ada variasi yang luar biasa dalam penampakkan gejala, dimana didasari dari lesi medulla spinalis yang terkena dan keparahan kerusakan mielin dan serat saraf di neuron. Gejala TM termasuk kelemahan otot, paralisis, parastehesias, atau sesnsasi saraf yang tidak nyaman, nyeri neuropatik, spastisitas, depressi serta disfungsi usus, kandung kemih dan seksual. TM dapat akut atau berkembang perlahan. Ada beberapa variasi dari diagnosis TM.

Etiologi


Dalam beberapa kasus, penyakit ini diasumsikan disebabkan oleh infeksi viral atau vaksinasi dan juga telah dikaitkan dengan cedera medulla spinalis, reaksi imun, schistosomiasus, dan aliran darah yang insufisien melalui pembuluh darah spinalis. Gejala termasuk kelemahan dan kebas di kedua tungkai untuk motor, defisit sensorik dan sfingter. Nyeri pinggang dapat timbul pada beberapa pasien saat onset penyakit berjalan. Terapi biasanya hanya simptomatik, kortikosteroid digunakan dengan kesuksesan yang terbatas. Perbedaan utama untuk dibuat adalah kondisi yang sama akibat kompressi medulla spinalis, akibat penyakit yang mengelilingi kolumna vertebralis. 

TM dapat timbul dalam isolasi atau dengan penyakit lain. Ketika TM timbul tanpa penyakit penyerta yang tampak, hal ini diasumsikan untuk menjadi idiopatik. TM idiopatik diasumsikan untuk sebagai hasil dari aktivasi abnormal sistem imune melawan medulla spinalis. TM seringkali timbul bersamaan dengan infeksi bakteri dan virus.

Sekitar satu pertiga pasien dengan TM melaporkan penyakit seperti flu dengan demam, dengan onset waktu gejala neurologis. Vaksinasi juga dikaitkan dengan TM dan terutama ADEM, tetapi hubungannya tidak dapat dibuktikan. 

Terapi

Obat kortikosteroid secara umum digunakan sebagai terapi inflamasi medulla spinalis dengan pasien TM. Pertukaran plasma atau terapi immunosupressant radikal yang lebih dapat digunakan jika steroidnya tidak bekerja. Semua terapi lain hanya menujukan gejala pada saat ini. Rehabilitasi, terutama fisioterapi, sangat penting. Pasien sebaiknya mengikuti regimen rehabilitasi untuk kerusakan spinal.
Evaluasi Pasien dengan TM Akut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar