Minggu, 11 Desember 2011

STRABISMUS (JULING) MP




Strabismus / juling adalah suatu keadaan dimana sumbu kedua mata tidak berada dalam satu titik fiksasi.
Beberapa istilah dalam strabismus:
  • posisi primer adalah posisi kedua mata bila melihat ke depan.
  • orthofori adalah kedua bola mata menuju satu titik  viksasi. BSV (+). "bsv adalah binoculer single vision penglihatan kedua bola mata normal" pada bsv kedua mata menghasilkan bayangan tunggal. 
  • heterofori (strabismus latent) adalah kedua sumbu bola mata seolah-olah menuju satu titik fiksasi (abnormal , BSV (+)) posisinya abnormal tapi menghasilkan bayangan tunggal. satu mata ditutup maka deviasi (+), diplopia/ penglihatan ganda (-), 
  • heterotropi (strabismus manifest) adalah satu mata menuju titik fiksasi , satu mata berdeviasi (bsv (-) maka menghasilkan bayangan ganda)
  • BSV / binoculer single vision penglihatan tunggal yang dihasilkan kedua mata.
  • binoculer vision adalah bayangan yang dihasilkan kedua bola mata.
  • persepsi simultan binokuler adalah terjadinya saling tumpang tindih 2 objek yang tidak sama yang dihasilkan masing2 bola mata. contoh pada synoptophore mata kiri melihat harimau mata kanan melihat kandang gabungan kedua mata melihat kandang dan matahari.
  • fusi adalah kemampuan menggabungkan bayangan yang diterima kedua bola mata menjadi bayangan tunggal. fusi ada fusi sensorik dan fusi motorik. fusi sensorik oleh pusat penglihatan dan fusi motorik oleh otot-oto ekstraokuler (sebelum sampai otak difiksasi oleh otot2 ekstraokuler dulu). 
  •  streopsis adalah fusi dari bayangan objek yang berada di daerah panum. area panum adalah daerah berbentuk elips di sekitar fove sentralis dimana masih dapat terjadi fusi lagi. (diplopia fisiologis). benda- benda di area panum bayangan berbentuk elips jatuhnya di sekitar fovea sentralis. (catatan: makula ada di fovea sentralis ada yang perifer dan ada yang sentral, benda2 yang dapat dilihat adalah area panum)
  •  supresi adalah hambatan terhadap rangsang visual yang diperankan oleh otak.
  • deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh karena mata strabismus (dalam prisma D). pada mata ortofori gak ada sudutnya deviasi ada dua primer dan sekunder.  deviasi primer adalah  mata normal berfiksasi -- strabismus yang gak ada paralisanya.deviasi sekunder adalah mata yang strabismus berfiksasi . Biasanya yang paralitik sudutnya lebih besar dibandingkan yang non paralitik. 
  •  diplopia adalah pandangan ganda akibat strabismus manifestasi.

Enam otot ekstraokuler sebagai penggerak bola mata:

  1. rektus medial fungsinya sebagai adduksi (adduksi dekat dengan medial)
  2. rektus lateralis fungsinya abduksi bola mata (abduksi berjauhan dengan medial)
  3. rektus superior fungsinya elevasi, adduksi (menarik dari lateral ke medial), insikloduksi (memutar ke medial).
  4. rektus inferior fungsinya depresi, adduksi, eksloduksi
  5. obliquous superior fungsinya depresi, abduksi , insikloduksi.
  6. obliques inferior elevasi abduksi , eksikloduksi.
catatan:

  • rektus superior dan rektus inferior sama- sama adduksi.
  • sedangkan rektus superior dan obliques superior sama-sama insikloduksi.
  • oblikus superior dan oblikus inferior sama sama abduksi
  • rektus inferior dan obliques inferior sama-sama eksikloduksi


konvergensi adalah kedua mata melihat ke arahe medial lebih dari normal. (saling mendekat)
divergensi adalah kedua mata melihat ke arah lateral lebih dari normal (saling menjauh).
divergensi vertikal positif adalah mata kana melihat keatas dan mata kiri melihat kebawah
divergensi vertikal negatif adalah mata kanan melihat kebawah dan mata kiri melihat ke atas.

persyarafan otot-otok ekstraokuler:
N 111 mensyarafi otot-otot :

  • musculus rektus superior
  • musculus rektur inferior
  • musculus rektur medialis (musculus rektuslateralis oleh nervus V1)
  • musculus obliques inferior (musculus obliques superios oleh nervusu 1V)
nervus 1V mensyarafi otot musculus rektus obliques superior.
nervus V1 mensyarfi otot musculus rektur lateralis.
kerusakan nervus V1 sulit melihat ke arah temporal.
kerusakan nervus 1V mengalami gangguan depresi, inskloduksi (rs os), abduksi (os oi).

Strabismus dari 2 hal :
1. visus rendah 


  •  ambliopia adalah tidak bisa masuknya sinar dimata misalnya pada katarak konginetal yang mengakibatkan mata bergerak semaunya dan mengakibatkan strabismus.
  • refraksi anomali adalah gangguan refraksi mata. terganggunya pada kornea, humour aqueus, lensa, vitreous humor yang mengakibatkan mata semaunya sehingga terjadi strabismus.
  • kelainan syaraf (retina sampai pusat) misalnya pada toxoplasmosis adalah mencengdan terjadi strabismus..


2. gangguan keseimbangan otot penggerak bola mata

  • conscomitans salah satunya gerakannya masih bagus tetapi tetep tidak seimbang
  • paralitik keduanya bergerak kurang bagus sehingga biasanya deviasinya lebih besar.
  • agensis adalah tidak ada otot sama sekali.

A.straismus concomittans 
berdasarkan perangainya dibagi menjadi 
1. constant (selalu tampak)
2.intermittens (kadang muncul kadang enggak)
  • periodik: lebih besar saat melihat dekat atau jauh
  • continous adalah sama besar saat melihat jauh atau dekat
  • monokuler adalah satu mata normal dan mata yang satunya strabismus
  • alternans : kadang mata kanan strabismus kadang mata kiri yang strabismus.

pembagian strabismus berdasarkan bentuk yangsering dijumpai 
 1.esotropia adalah deviasi mata ke arah nasal
dibagi 2 :
   a. non paretik:
  • non acomodatif (dibagi 2 kurang dari 6 bulan dan lebih dari 6 bulan)
  • acomodatif
  • acomodatif sebagia. 
   b.paretik

2. eksostropia adalah deviasi kearah lateral (dibagi 2 intermitan (kadang muncul kadang gak) dan konstan).
3. syndrom A dan V
4. hipertropia (deviasi keatas sedangkan hypotropia deviasi kebawah)

esotropia non paretik:
1. non akomodatif

  • esostropia congenital kurang dari 6 bulan
  • estropia dasar lebih dari 6 bulan  
  • esotropia miopia (orang miopia yang melihat dekat terus  maka ototnya akan naik)

2. akomodatif adalah esostropia hypermetropia
3.akomodatif sebagian hypermetropia dan terapinya dengan pembedahan.

a. esostropia conginetal adalah

  • mulai kurang dari 6 bulan 
  • deviasi lebih dari 50 derajat
  • sering deviasi vertikal positif sering musculus oblique superior berlebihan
  • sering nistagmusnya latent atau manifest
  • cross fiksasi positif
  • kadang kadang disertai hypermetropia ringan
  • ambliopia positif (sulit melihat)
  • terapi hampir selalu bedah  

b. esostropia dasar adalah

  • mulai dari 6 bulan deviasi mula mula kecil dan kemudian besar
  •  terapi : 
  1. koreksi refraksi 
  2. penanganan ambliopi
  3. operasi
c. esostropia miopia karena melhat dekat terus sehingga ototnya jadi spasme dan mengakibatkan esostropia.
  • dewasa muda sering terkena
  • diplopia yang jauh (+) dekat (+)
  • miopia tinggi esostropia berat oleh karena musculus rektus medialis jadi hypertropi.
  • terapi :
  1. mula mula dengan kaca mata jika deviasi kurang
  2. pembedahan.

d.esostropia akomodatif adalah hypermetropia yang tinggi menyebabkan akomodasi lama-lama akan menyebabkan esostropia.
terapi :
-kaca mata untuk hypermetropia
-kacamata bivokal untuk konvergensi. meskipun masih anak anak.

e.esostropia akomodatif sebagian diterpi dengan anti akomodatif kalau gak bisa pakai pembedahan.
f.esotropia paretik
  • penyebabnya 
  1. cedera vaskuler
  2. diabetes melitus
  3. gajala awal tumor intrakrania
  4. radang ssp
  • terapi:
  1. tergantung causa
  2. tunggu 6 bulan dahulu baru lakukan operasi pada esostropia paretik (abdusen palsy)

EKSOSTROPIA 
Eksostropia adalah deviasi kearah lateral.
sering diawali exoforia (yang tidak manifestasi atau latent) kemudian menjadi eksostropia intermitten dan lama kelamaan akhirnya menjadi eksostropia permanen.

klasifikasi eksostropia :
  • eksostropia dasar deviasi dekat kurang lebih sama dengan deviasi jauh
  • eksostropia karena ekses divergensi deviasi jauh lebih tinggi dibandingkan deviasi dekat
  • eksostropia karena insufisiensi convergensi deviasi dekat lebih besar dari pada deviasi jauh
  • exostropia pseudo divergensi deviasi jau lebih besar dari deviasi dekat S+3 -- devisiasi jauh sama dengan deviasi dekat.
terapi eksostropia :
  • tergantung cuaca
  • pengobatan non bedah untuk :
  1. koreksi refraksi 
  2. pengobatan ambliopia (penglihatan kabur)
  3. latihan konvergensi
  • pembedahan: 
  1. memperkuat otot yang lemah
  2. memperlemah otot yang kuat
catatan untuk exodeviasi dilakukan overkoreksi
untuk esodefiasi dilakukan hipokoreksi.


semoga bermanfaat. 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar